Prof. Dr.-Ing. Eko Supriyanto P. H.Eng, PEMIMPIN TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN BERKELANJUTAN 2024-2029

 

Jakarta – ekpos.com – “Save Money, Save Life and Great Indonesia. Toward Great and Healthy Indonesia 2045”

Meskipun bukan seorang dokter, tetapi Prof Eko adalah guru para dokter dan nakes. Beliau pernah menjadi Ketua Departemen Ilmu Kedokteran UTM, Direktur Pusat Penelitian Jantung Negara Malaysia, serta membimbing puluhan dokter dan nakes yang sedang menempuh pendidikan S2 dan S3 dalam bidang kesehatan. Beliau juga tercatat sebagai senior research fellow di FK UI sejak tahun 2017 dan FKM UI sejak tahun 2019 dalam bidang teknologi kedokteran, pembiayaan kesehatan dan informatika kesehatan.

Ratusan publikasi dalam jurnal internasional dan puluhan paten dalam bidang kedokteran telah beliau hasilkan dalam 20 tahun terakhir. Mulai dari metode untuk deteksi dini, diagnosis, terapi, monitoring, hingga rehabilitasi, untuk janin, balita, remaja, perempuan dewasa, hingga para lansia.

Karena prestasi beliau, Doktor lulusan Jerman dan master lulusan Teknik Biomedika ITB ini mendapatkan posisi Guru Besar dalam Bidang Teknologi Kedokteran dan Ilmu Kesehatan pada umur 33 tahun dari Universitas Teknologi Malaysia dan Universitas Teknologi Ilmenau Jerman.

Di Kementerian Kesehatan RI, beliau mulai aktif sejak tahun 2015, diantaranya dalam perumusan INPRES Percepatan Industri Alkes dalam negeri, pedoman dan roadmap pengawasan dan pengujian alat kesehatan (2022-2029), serta pedoman dan roadmap pemenuhan sarana, prasarana dan alat kesehatan 9 layanan prioritas 2023-2029.

Selain itu, beliau juga aktif sebagai anggota tim pakar Kemenkes dalam bidang harmonisasi protokol kesehatan global di forum G20 dan terlibat aktif dalam review RUU Kesehatan di DPR RI.

Sebagai seorang pakar dalam bidang transformasi organisasi dan kesehatan digital, serta Presiden Perkumpulan Teknik Perumahsakitan Indonesia, saat ini beliau aktif dalam memimpin tim transformasi digital kesehatan di berbagai fasyankes untuk mewujudkan fasyankes di Indonesia lebih selamat, bermutu, aman, ramah dan terjangkau atau fasyankes SMART, sehingga rakyat Indonesia tidak perlu lagi ke luar negeri untuk berobat dan mendapatkan layanan sebanding dengan negara-negara tetangga secara terjangkau di fasyankes dalam negeri.

Beliau juga telah menghitung anggaran kesehatan tahun 2024-2029 yang diperlukan untuk melaksanakan transformasi kesehatan secara menyeluruh dalam rangka mencegah ratusan trilyun devisa RI mengalir ke luar negeri, dan mengupayakan percepatan kenaikan umur harapan hidup warga negara Indonesia.

Beliau berharap mulai tahun 2024, Indonesia dapat mulai mengimplementasikan transformasi digital kesehatan berkelanjutan, sebagai lanjutan dari transformasi digital kesehatan yang telah dimulai sejak tahun 2020. Ini untuk menyelamatkan devisa, menyelamatkan kehidupan, serta menuju Indonesia Sehat dan Maju 2045. ****

Total
0
Shares
Previous Article

Pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1444 H dan Penyerahan SK Remisi tahun 2023

Next Article

Pangdam IV/Diponegoro Dampingi Presiden RI Shalat Idul Fitri 1444 H di Masjid Raya Sheikh Zayed

Related Posts