Surabaya – ekpos.com – Bintara Pembina Desa (Babinsa) adalah ujung tombak TNI Angkatan Darat. Merekalah yang setiap saat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Para Babinsa adalah garda terdepan dalam pembinaan teritorial dan komunikasi sosial dengan masyarakat.
Demikian penekanan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA terkait peran dan fungsi Babinsa.
“Sesuai arahan Panglima TNI dan Kasad, kita punya program Ketahanan Pangan, TNI Manunggal Air, Bapak Asuh Stunting, TNI Masuk Dapur dan di jajaran Kodam V/Brawijaya, kita punya program Babinsa Masuk Sekolah. Program-program ini melibatkan peran besar para Babinsa,” papar Mayjen TNI Farid Makruf dalam acara penandatanganan nota kesepahaman antara Kodam V/Brawijaya dan Harian Disway untuk peluncuran Brawijaya Awards 2023, Jumat (29/4/2023) di Ruang Hayam Wuruk, Makodam, di Surabaya, Jawa Timur.
Olehnya, ia menyambut baik penyelenggaraan Brawijaya Awards. Adapun kepada Babinsa, ia berharap ajang ini akan makin meningkatkan pengabdian mereka pada satuan, masyarakat dan negara.
“Tingkatkan pengabdiannya, tunjukkan prestasinya. Kita sudah menyiapkan panggung untuk itu,” sebut Pangdam V/Brawijaya.
Sementara, pendiri Harian Disway Dahlan Iskan menyampaikan Brawijaya Awards bakal mengadu kreativitas, kecakapan, inovasi, dan nilai pengabdian 330 personil Babinsa dari seluruh Kodim di kajaran Kodam V/Brawijaya. Ajang ini diikuti oleh total 33 Kodim yang masing-masing mengirimkan 5 sampai 10 orang Babinsa.
Mengutip disway.id, para Babinsa akan memaparkan rogram-program pengabdian yang mereka rancang di wilayahnya masing-masing. Ada sepuluh kategori yang dilombakan, yakni: Kategori aksi sosial, ketahanan pangan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, kepedulian terhadap pendidikan, pemberdayaan pemuda, olahraga, toleransi antar umat beragama, peduli lingkungan, dan pelestarian budaya.
Pada tahapan awal, para Babinsa ini beradu ide dan memaparkan program-program kerjanya pada Dewan Juri selama 1 jam. Sebanyak 50 Babinsa dengan program kerja/pengabdian terbaik akan maju ke babak selanjutnya.
Pada babak berikutnya, para dewan juri akan melakukan penilaian langsung ke wilayah kerja masing-masing Babinsa untuk menilai secara langsung bagaimana program-program mereka terlaksana, dan memberi dampak pada desa dimana mereka mengabdi.
Pada akhir kompetisi akan dipilih 3 Babinsa terbaik untuk masing-masing kategori serta 1 Kodim terbaik dengan babinsa penyabet penghargaan terbanyak.
“Ini saya pikir adalah yang pertama di jajaran TNI Angkatan Darat dan pertama di Indonesia. Kita berharap ini akan menjadi program rutin dan akan menjadi program nasional di jajaran TNI Angkatan Darat,” jelas mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara pada 2011 ini.
Menurutnya, ide Brawijaya Awards berangkat dari penegasan Mayjen TNI Farid Makruf yang menyebutkan peran Babinsa yang luar biasa. Ia bahkan menganjurkan media untuk lebih banyak memberitakan soal Babinsa tinimbang para pejabat atasannya.
“Pangdam menyebutkan bahwa Babinsa itu adalah sumber berita yang layak, bukan cuma atasan-atasannya. Babinsalah yang justru kali pertama bersentuhan dan tahu apa kesulitan-kesulitan yang tengah dihadapi masyarakat serta kemudian mencarikan jalan keluarnya,” ungkap Dahlan Iskan.
Diharapkan, ajang ini akan menginspirasi banyak pihak untuk terus mengabdi buat bangsa. Ini adalah panggung buat para Babinsa menunjukkan jati dirinya. (*)