Jakarta – ekpos.com – Hidup adalah anugrah yang wajib kita syukuri, apa yang diberikan oleh Allah SWT yang maha pencipta dan maha adil.
Sebuah film karya Paul Fauzan Agusta berjudul Onde Mande adalah, salah satu project terpilih dalam Focus Asia 2023 dan film Minang Onde Mande masuk festival Internasional di Italia.
Pada Kamis (22 Juni 2023), Evi Susanti, S.Pd, Ketua Bundo Kanduang Jakarta Utara mengajak rekan-rekannya yang berjumlah sekitar 30 orang, termasuk Ketua Bundo Kanduang Provinsi DKI Jakarta, Suherni Syam, SE.
Mereka semua sangat senang diajak nonton bareng film Onde Mande, jalur cerita cukup baik, ada tertawa dan ada sedih.
Acara nonton bareng tersebut, bertempat di Cinema XXI mall Kelapa Gading Jakarta Utara.
Kawak media, Ketua Bundo Kanduang Provinsi DKI Jakarta, Suherni Syam, SE didampingi Evi Susanti, S.Pd usai acara mengatakan, Kami sangat apresiasi kepada Evi Susanti yang telah mengajak Bundo Kanduang se-Jakarta Utara, untuk menonton film Onde Mande. “Kami juga sangat senang kalau budaya Minang dilestarikan, lewat film Onde Mande. Mengenai jalur ceritanya sudah cukup bagus, karena kita yang dirantau ini bisa mengingat kampung halaman. Danau Maninjau itu sangat bagus pemandangannya, perlu dijaga keindahannya sebagai pusat pariwisata orang Minang,” ungkapnya.
Menurutnya, isi film lumayan bagus, walau banyak artis lokal, cara aktingnya cukup bagus. Terutama yang diperankan pemain muda, banyak penonton dibuat tertawa dan kadang menangis. Begitu pula apa yang diperankan oleh Jajang C Noor cukup bagus, tapi sayang bagian kepala tidak tertutup oleh jilbab atau kerudung, sebagai adat orang Minang yang sebenarnya. Mustinya sebagai ibu memberi contoh yang baik, cara berpakaian yang santun. Peran anak si Mar cukup bagus aktingnya dan cara berpakaian sudah bagus, karena bagian kepala tertutup. “Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik dan film film budaya Minang harus lebih banyak lagi ditampilkan dilayar lebar terutama seni budaya dan kuliner, agar anak-anak dan cucu cucu kita bisa mengenal budaya Minang yang sebenarnya dan melestarikannya,” imbuhnya.
“Kami juga berharap film Bundo Kanduang bisa ditampilkan dilayar lebar, karena kami ini konsisten ingin melestarikan budaya Minang yang benar,” pungkas Suherni Syam. (Harry A).