Pelatihan Pembuatan KIT Sistem Otomasi Fertigasi Berbasis IoT di SMKN 1 Cimahi

CIMAHI, Ekpos.com – Tim pengabdian.masyarakat yang terdiri dari Fakultas Teknik ITB. CITA ITB dan Fakultas Teknik UNJANI mengadakan pelatihan kit sistem otomasi fertigasi berbasis Internet of Things (IoT) bagi siswa SMKN 1 Kota Cimahi yang berlangsung dua hari, Senin –Selasa (15-16/5/2023) bertempat di Aula Gedung Utama Kampus SMKN 1 Jalan Maharmartanegara Kecamatan Cimahi Selatan kota Cimahi.

Hadir dalam pelatihan kit sistem otomasi fertigasi berbasis IoT adalah siswa perwakilan dari berbagai jurusan khususnya Informasi Technologi dan guru pembimbing.

Dalam kesempatan ini Kepala Sekolah SMKN 1 Agus Priyatmono S.Pd. M.Si. Menyambut baik karena pelatihan memberikan hasil nyata buat siswa dari apa yang didapat didalam pelatihan bisa digunakan. Ciptakan motivasi dan inovasi untuk dikembangkan.

“Sekolah kami mempunyai keterbatasan sehingga dengan adanya kerjasama Perguruan Tinggi dan industri maka segala ilmu yang didapat perlu dikembangkan didalam proses belajar anak anak. Moto sekolah kami TIDAK ADA HARI TANPA PRESTASI artinya anak anak selalu kami dorong untuk berprestasi baik bidang akademis maupun non akademis,” ujar Agus Priyatmono.

“Kami pun bekerjasama dengan industri untuk mempersiapkan mereka bekerja dan membimbing anak anak yang masih ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan memfasilitasi kepada anak didik untuk menjadi Wirausaha katanya,” tambahnya.

Sedangkan narasumber Dr.Ir.Aep Supriyadi M.P dosen prodi rekayasa pertanian ITB menjelaskan potensi otomasi dibidang pertanian bagi siswa SMKN 1 kota Cimahi sangat penting karena generasi sekarang ini harus terbiasa dengan IT atau komputer digitalisasi internet. Kita mencoba mengarahkan anak anak generasi milineal untuk berkiprah dibidang otomasi khisusnya bidang pertanian.

Otomasi ini pun digunakan disemua lini baik di manufaktur pertanian atau disektor lainnya.
Begitu juga dengan Dr.ir.Estiyanti Ekawati M.T. P.hd dosen prodi Teknik Fisika ITB Memberikan pembekalan mengenai sistem dan prinsip prinsip elemen.yang dibutuhkan dan untuk membangun sebuah sistem otomasi agar dapat di implementasikan dengan baik dan ekonomis pada bidang pertanian.

“Harapan saya agar siswa SMKN 1 mempunyai wawasan sehingga nanti lulus dari sini bias mengimplementasikan sistem otomasi pertanian untuk keperluan internal keluarga dan membangun industri pertanian yang lebih mensejahterahkan bagi petani milineal. Sistem otomasi pertanian ini dapat menunjang siswa untuk bekerja dan berwirausaha yang sekarang ini banyak dikembangkan di industri mileneal,” papar Estiyanti.

Dilihat dari hasil assesmen selama siawa mengikuti pelatihan pembuatan kit sistem otomasi fertigasi berbasis IoT sejauh ini sangat baik mereka memahami dan komitmen untuk mengaplikasikan teknologi ini. Potensi dan peluang sangat besar dan masuk pada fase bonus demografi dan generasi mileneal menjadi ujung tombak pengangunan Informasi Tehknologi kedepan.

FAQIHZA MUKHLIS . ST.MT. P.hd. Dari dosen prodi Teknik ITB Berharap dengan adanya pelatihan kit sistem otomasi fertigasi berbasis Internet of Things ini siswa bisa punya pengetahuan baru untuk dikembangkan.

Memang diakui waktu pelatihan hanya dua hari tidak cukup tapi siswa bisa manfaatkan untuk mengenalkan dulu program (modal awal) nanti diluar sekolah atau disekolah mereka bisa melanjutkan sendiri. IoT sekarang ini terus berkembang lebih cepat dan SMKN sasarannya lebih tepat untuk kita memulai membangun sumber daya manusianya. Kami mempersiapkan dan mengembangkan aplikasi industri supaya kedepannya ketika mereka terjun kemasyarakat atau dunia kerja mereka tidak akan kaget lagi. (Laurent)

Total
0
Shares
Previous Article

Bakamla RI Terima Kunjungan Pasis Dikreg Seskoal Angkatan Ke-61

Next Article

48 Hektar Tanah Milik Mabes TNI di Jatikarya Ditandai Dengan 23 Patok BPN

Related Posts