BANDUNG, Ekpos.Com >> Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung, Ir. Kurnia Solihat mengatakan, dengan hadirnya Pj Wali Kota Bandung saat ini, maka pola komunikasi Pemerintah Kota Bandung, khususnya DPRD Kota Bandung dengan Forkopimda Kota Bandung harus lebih baik lagi.
Hal itu ia ungkapkan saat menghadiri acara serah terima jabatan Pelaksana Harian Wali Kota Bandung kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, di Pendopo Kota Bandung, Rabu (20/9/2023 sore.
Dalam acara itu, turut hadir Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan, Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung, Ir. Kurnia Solihat dan Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung H. Achmad Nugraha, D.H., S.H.
Menurutnya, komunikasi Forkopimda Kota Bandung yang biasanya menjadi agenda rutin selama ini telah terhenti atau tidak berjalan cukup lama.
“Kami ingin model komunikasi kami dengan Pj Walikota Bandung agar dirutinkan kembali, dan musyawarah Forkopimda bisa di rutinkan kembali, karena agenda ini telah terhenti cukup lama. Padahal agenda rutin musyawarah Forkopimda Kota Bandung menjadi kesempatan untuk dapat membahas dan membenahi beragam persoalan di Kota Bandung secara bersama-sama. Maka dari itu, dengan hadirnya Pj. Walikota Bandung saat ini, maka agenda komunikasi Forkopimda Kota Bandung bisa dikomandoi lagi oleh Wali Kota Kota Bandung, dalam hal ini oleh Pj Wali Kota Bandung,” ujarnya.
Kurnia pun menyambut positif pidato yang disampaikan oleh Bambang dalam agenda serah terima jabatan yang menurutnya cukup taktis.
Ia berpandangan bahwa Bambang telah siap untuk bekerja, bahkan turun ke lapangan untuk mengatasi beragam persoalan yang masih menjadi pekerjaan besar bagi Kota Bandung.
“Saya melihat sambutan dari Pak Bambang itu cukup taktis ya, berarti saya kira beliau sudah siap bekerja dan turun ke lapangan. Jadi yang penting bahwa, bagaimana kita bisa bersama-sama menjadikan Kota Bandung kembali menjadi Kota Bandung yang unggul,” ucapnya.
Kurnia pun menuturkan, selain kedaruratan sampah, saat ini beberapa persoalan yang menjadi prioritas untuk segera ditangani adalah terkait dampak musim kemarau yang telah melanda Kota Bandung cukup lama. Situasi ini menyebabkan persoalan di masyarakat, salah satunya adalah masalah kekeringan.
“Dampak dari musim kemarau panjang ini, menimbulkan masalah di masyarakat, seperti kekeringan dan sulitnya ketersediaan air. Selain itu, kita sekarang juga menghadapi situasi perubahan APBD. Jadi untuk mengatasi masalah-masalah itu tentu dibutuhkan adanya kerja sama Pj Wali Kota Bandung dengan Forkopimda Kota Bandung lainnya,” ujarnya
Ia pun menambahkan, untuk mengatasi situasi permasalahan kedaruratan sampah di Kota Bandung dibutuhkan langkah-langkah antisipatif yang terencana, dan dilakukan segera dilakukan dengan melibatkan seluruh unsur Forkopimda Kota Bandung dan peran masyarakat.
“Memang ini perlu ada diskusi yang panjang, tidak bisa kita mengatakan sekarang harus seperti apa, tapi harus juga kita lihat bagaimana peluang yang bisa seperti apa. Meskipun saat ini upaya penanganan kedaruratan sampah ini terus dilakukan, salah satu dengan menyediakan lahan-lahan untuk pembuangan sampah sementara, tetapi tidak bisa begini terus, perlu adanya langkah taktis ke depan yang bisa mengatasi masalah ini,” lanjutnya.
Ia pun berharap Pemerintah Kota Bandung segera mewujudkan sarana pengelolaan sampah mandiri yang ramah lingkungan. Sebab, meskipun pengelolaan sampah dipindahkan dari ke tempat pembuangan akhir (TPA) dari Sarimukti ke milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yaitu di Legok Nangka, namun, Kota Bandung masih menyisakan sekitar 700 ton sampah yang harus diselesaikan.
“Maka langkah-langkah taktis ke depan, harus kita pikirkan dari sekarang. Dengan melihat sisa sampah yang harus diselesaikan Kota Bandung hingga 700 ton, maka kita sarana pengolahan sampah di Kota Bandung, mau tidak mau harus segera kita siapkan,” katanya.
Sementara Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung, Achmad Nugraha menuturkan, berbagai permasalahan yang masih terjadi di Kota Bandung menjadi hal yang harus dihadapi oleh pemimpin Pemerintahan Kota Bandung, siapapun Pj Wali Kota Bandung yang mendapat amanah tersebut.
Akan tetapi, dengan niat dan semangat untuk gotong royong dalam bekerja untuk menyelesaikan persoalan di Kota Bandung seperti kedaruratan sampah dan lainnya, maka persoalan apapun akan mampu diselesaikan.
“Meskipun Pj ini merupakan jabatan yang berlaku hanya satu tahun lebih di Pemerintahan Kota Bandung, tetapi saya kira Pj Wali Kota Bandung tetap harus bisa memberikan perubahan-perubahan yang tentunya memang diharapkan oleh kita semua. Tapi saya yakin pak Bambang bisa melakukan itu semua,” ujarnya.
Achmad berharap, upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam rangka penyelesaian permasalahan-permasalahan di Kota Bandung harus terus ditingkatkan secara bersama-sama, guna menciptakan situasi yang lebih baik di masa yang akan datang.
Terlebih, dengan kolaborasi kerja sama antara Pj. Wali kota Bandung dengan sekda Kota Bandung yang sempat menjadi Plh wali kota Bandung, diyakini akan mampu memberikan perubahan positif bagi Kota Bandung.
“Pak Ema sudah paham persis Kota Bandung seperti apa, tentunya kami berharap keduanya akan saling berkomunikasi dengan baik, dan mentransfer setiap informasi, sehingga semakin guyub untuk bisa menyelesaikan sejumlah persoalan di Kota Bandung,” katanya.* Adv