BANDUNG, Ekpos.Com Kebutuhan layanan kedaruratan di Kota Bandung masih tinggi. Hal tersebut disampaikan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung, Akhmad Roziqin di Pendopo Kota Bandung, Jumat (20/10/2023).
“Ada beberapa program yang tidak berjalan lancar karena keterbatasan kami. Salah satunya mobil ambulans untuk penyaluran bantuan kedaruratan. Padahal ini kebutuhannya cukup tinggi di masyarakat,” ungkap Akhmad.
Baznas Kota Bandung telah cukup berdedikasi dalam membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk membantu kesejahteraan masyarakat. Penghimpunan Baznas Kota Bandung pada tahun 2022 mencapai Rp 29 miliar. Sedangkan pada semester 1 tahun 2023 baru mencapai Rp12,8 miliar.
“Tahun 2022, muzaki atau donatur di Kota Bandung mencapai 9.080 orang. Pada semester 1 tahun 2023 naik 9.662 orang. UPZ ada di tiap OPD ditambah kecamatan terintegrasi dengan tokoh masyarakat. Kami optimis penghimpunan tahun ini Insyaallah akan lebih banyak daripada tahun lalu,” tuturnya.
Ia menyebutkan, dari penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), Baznas telah menyampaikan kepada warga Kota Bandung yang berhak menerima. Penyaluran ZIS disampaikan melalui 5 program yakni Bandung Makmur, Bandung Cerdas, Bandung Sehat, Bandung Peduli, dan Bandung Taqwa.
Bandung Makmur ditujukan untuk bantuan ekonomi, seperti kursus menjahit, desain grafis, modal untuk menjual ayam goreng, bantuan bagi pengrajin angklung, dan UKM di Jalan Malabar.
“Total penerima manfaat ekonomi tahun 2022 sebanyak 1.881 orang. Dana yang disalurkan Rp3,6 miliar. Sedangkan pada semester 1 tahun 2023 ada 1.848 orang penerima manfaat dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp537 juta,” paparnya.
Kemudian, Bandung Cerdas merupakan program bantuan pendidikan, seperti membantu tunggakan SPP, ijazah yang ditahan, alat sekolah, dan beasiswa S1.
Total penerima manfaat pada tahun 2022 sebanyak 1.374 orang dengan total dana yang disalurkan sebesar Rp1,3 miliar. Sedangkan di semester 1 tahun 2023 mencapai 767 orang dengan dana salur Rp740 juta.
“Lalu ada juga Bandung Sehat. Ini berupa bantuan biaya pengobatan, BPJS, stunting, dan ODF. Tahun lalu penyalurannya mencapai Rp1,6 miliar. Sementara semester 1 tahun ini Rp451 juta,” jelas Akhmad.
Selain itu ada pula program Bandung Taqwa dan Bandung Peduli. Bandung Peduli melingkupi bantuan wajib dasar, seperti bantuan untuk korban rentenir, bayar kontrakan, bantuan kebakaran, bantuan rumah tidak layak huni, dan ATM beras.
“Sampai saat ini Baznas sudah memberikan 27 ATM Beras di Kota Bandung. Jumlah penerima manfaatnya 75 orang per ATM. Ini sangat membantu saat harga beras sedang naik seperti sekarang,” akunya.
Ia berharap melalui peran yang telah dijalankan Baznas untuk masyarakat Kota Bandung, bisa mendapatkan dukungan penuh juga dari Pemkot Bandung.
Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono menyampaikan, Baznas Kota Bandung sudah luar biasa membantu Pemkot untuk menyejahterakan masyarakat.
“Lima program unggulan Baznas ini tentunya beririsan dengan program Pemkot. Stunting misalnya, ini masih harus cukup perhatian,” ungkap Bambang.
Ia juga menambahkan, transparansi menjadi sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.
“Menjadi catatan juga untuk ambulans, kita akan coba CSR. Kita sosialisasikan ambulans ini bisa dipakai siapapun oleh masyarakat tanpa terkecuali,” tegasnya.
“Dasarnya harus dengan data, silakan didata dulu berapa jumlah laporan yang masuk terkait kebutuhan layanan ambulans. Nanti kita bantu ke CSR,” lanjut Bambang.
Ia menuturkan, dengan kolaborasi ini, banyak hal yang bisa diintervensi. Bambang juga mengakui jika Baznas telah hadir untuk membantu Pemkot Bandung dalam menyelesaikan masalah di tengah masyarakat.*