Pacitan – ekpos.com – Siang ini, Kodim 0801/Pacitan mengikuti kegiatan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan dalam rangka HUT TNI ke-59 tahun 2023, melalui Vidcon dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI, K.H Mak’ruf Amin.
Kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak di 483 titik di seluruh Indonesia, sedangkan untuk Kodim 0801/Pacitan berlangsung di lahan pertanian Dusun Bolo, Desa Kebonagung, Kec. Kebonagung, Kab. Pacitan, Rabu (01/11/2023).
Mengawali sambutannya, Dandim 0801/Pacitan, Letkol Inf Roliyanto, S.I.P, M.I.P mengucapkan rasa terimakasihnya baik kepada jajaran Forkopimda maupun kelompok tani yang sudah hadir memenuhi undangan dalam rangka program Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 yang dipimpin oleh Wakil Presiden RI.
“Sebagai upaya menjaga ketahanan pangan, Kodim 0801/Pacitan selama ini telah menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah maupun kelompok tani untuk melakukan penanaman jagung, dengan luas lahan sekitar 2,5 hektar, yang sebentar lagi akan panen dan diperkirakan memperoleh hasil kurang lebih 6 ton,” ujarnya kepada awak media di lokasi.
Lebih dari itu, ketahanan pangan merupakan usaha dari beberapa lapisan baik TNI, pemerintah maupun masyarakat, tujuannya untuk meningkatkan taraf hidup dari berbagai aspek. Disamping itu, juga untuk memperbaiki kebutuhan gizi masyarakat dan mencegah terjadinya krisis pangan nasional.
“Dengan adanya program ketahanan pangan ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan, sehingga kesejahteraan bisa tercapai secara merata, selain itu kemanunggalan TNI Rakyat juga semakin erat,” tandasnya.
Sementara itu, Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa, Gerakan Nasional Ketahanan Pangan Tahun 2023 untuk Indonesia Maju tersebut yang dilaksanakan TNI tak hanya memprioritaskan sektor pertanian saja, namun juga di bidang perikanan, hal itu berdasarkan kearifan lokal masing-masing daerah.
Menurutnya, pembangunan disektor pertanian merupakan salah satu pembangunan bersifat strategis yang secara terus-menerus menjadi bagian dari program utama pembangunan nasional untuk membantu kesulitan masyarakat.
Lebih dari itu, ia jelaskan, terjadinya fenomena alam akibat perubahan iklim global dan surutnya minat masyarakat untuk berprofesi sebagai petani telah mengakibatkan pencapaian program pembangunan disektor pertanian mengalami penurunan dari target yang ditetapkan pemerintah.
“Berkurangnya lahan pertanian sebagai dampak pemenuhan kebutuhan perumahan dan bangunan, serta meningkatnya kebutuhan pangan seiring laju pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin tinggi, menjadikan persoalan pertanian semakin kompleks untuk diatasi, sehingga hal itu sangat krusial untuk segera kita tangani bersama,” ungkapnya. (Red).