Vietnam – ekpos.com – Duta besar Indonesia untuk Vietnam, Denny Abdi, sampaikan dukungan bagi pembinaan narapidana dalam Lapas sebagai investasi sumber daya manusia berharga Indonesia.
Hal ia sampaikan saat Kepala Bapas Kelas 1 Surabaya, Rika Aprianti bersama Ketua Delegasi Indonesia untuk APCCA (Asian and Pasific Conference of Correctional Administrators, Elly Yuzar, lakukan audensi di Kedutaan Besar Indonesia di Vietnam melalui keterangannya, Sabtu (17/11).
“Perlu dipahami dan dievalusi apa indikator keberhasilan pembinaan bagi narapidana di lembaga pemasyarakatan. Sejatinya narapidana atau warga binaan di dalam lapas adalah investasi SDM Indonesia,” ungkap Denny.
Dalam kesempatan tersebut, Elly Yuzar yang juga Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemayarakatan mengatakan bahwa, kegiatan APCCA menjadi salah satu bagian Indoensia mengembangkan pembinaan bagi narapidana di Indonesia. “APCCA menjadi agenda bagi kami untuk melihat bagaimana perkembangan pelaksanaan proses Peamsyarakatan di negara lain, serta berbagai inovasi yang tepat untuk diadopsi di Indonesia,” kata Elly.
Kepala Bapas Kelasi 1 Surabaya pun menyampaikan bahwa, menurunnya tingkat overcrowded di lapas menjadi salah satu penyumbang penting meningkatkan kulitas pembinaan bagi narapidana. “Dua tahun ke depan dengan implemetasi Undang-Undag No.1 Tahun 2023 tentang KUHP terkait pidana pengawasan dan kerja sosial bagi pelanggar hukum akan mempengaruhi tingkat hunian di dalam lapas dan rutan. Bahwa tidak semua pelaku pidana harus ditempatkan di balik terali,” tandasnya.
Kunjungan ke kedutaan besar Indoensia di Vietnam juga diikuti oleh Koordinator Humas dan Protokol Ditjenpas, sebagai bagian dari rangkaian konfrensi Kepenjaraan Asia Pasifik (APCCA) yang dilaksanakan dari tanggal 12-16 November 2023. (Red).