Trenggalek – ekpos.com – Di tengah keterbatasan dan tantangan yang dihadapi, Babinsa Nglebo, Serda Dhicky dari Posramil 0806/Suruh bersama-sama dengan warga Desa Nglebo telah menunjukkan ketangguhan dan semangat kebersamaan yang luar biasa dalam menghadapi bencana tanah longsor. Kejadian tragis yang disebabkan oleh ambrolnya Tanggul Penahan Jalan (TPJ) di wilayah Desa Nglebo, Rabu (31/1/2024).
Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat terkemuka, seperti Kades Nglebo, Supriyanto, Kepala Dusun Tawang, Surakim, Babinsa Nglebo, Serda Dhicky, Bhabinkamtibmas Desa Nglebo, Brigadir Muh. Saiful Baktiar, Ketua RT. 07 Desa Nglebo, Bapak Riko, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari seluruh warga sekitar. Kebersamaan ini menjadi landasan kuat untuk menjalankan upaya tanggap bencana.
Babinsa Nglebo, Serda Dhicky dengan penuh kepedulian menjelaskan bahwa, akar dari bencana ini berasal dari guyuran hujan intensitas tinggi pada malam hari sebelumnya, Selasa (30/1/2024) mulai dari pukul 22.00 WIB hingga Rabu (31/1/2024) dini hari pukul 03.00 WIB. Dampaknya sangat terasa, terutama bagi rumah Bapak Gopar di RT. 07 RW. 02 Dusun Tawang, Desa Nglebo, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek yang mengalami ambrol.
Namun, di tengah kekacauan tersebut, terlihat kekompakan dan semangat gotong-royong yang luar biasa antara Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan warga. Mereka tidak hanya bekerja keras dan tekun, tetapi juga penuh semangat untuk membersihkan longsoran tanah yang telah merugikan lingkungan mereka.
Pada kesempatan yang berharga ini, Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Yudo Aji Susanto, S.Sos, M.A, memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kekompakan yang ditunjukkan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan warga sekitar dalam menghadapi bencana tanah longsor di Desa Nglebo. Apresiasi ini tidak hanya sekadar penghargaan, tetapi juga merupakan pujian atas kerjasama dan keterlibatan aktif masyarakat lokal serta aparat keamanan sebagai kekuatan bersama dalam mengatasi situasi darurat yang sulit ini.
Lebih dari sekadar kepedulian dan tanggung jawab, upaya tanggap bencana ini seharusnya menjadi inspirasi bagi kita semua. Ini adalah contoh nyata bagaimana bersatu tangan, berbagi beban, dan saling mendukung dapat menciptakan kekuatan yang luar biasa dalam mengatasi ancaman bencana alam. Semoga semangat kebersamaan ini menjadi pondasi utama untuk rekonstruksi dan pemulihan wilayah yang terdampak, dan sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di masa mendatang. “Mari bersama-sama membangun masa depan yang lebih kokoh dan aman,” tandasnya. (Red).