Bandung, Ekpos.com
Tanggal 9 Februari 2024 diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN). Peringatan ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (HUT PWI). Kegiatan peringatan Hari Pers Nasional pada 9 Februari didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985, ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985. Melansir dari akun resmi PWI, Tema Hari Pers Nasional 2024 adalah “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Menjaga Keutuhan Bangsa”. Tema ini dipilih tentu dalam rangka pesta demokrasi dalam suasana pemilu 2024.
Terkait HPN 2024, dalam siaran persnya, Jumat,9 Pebruari 20024, Guru besar UIN SGD Bandung, Prof.Dr.Ahmad Rusdiana,MM, mengupas tuntas peran strategis dan nilai edukasi media ditengah arus tantangan global.
Inilah pembahasanya:
Pertama, Peran Media di Era Revolusi Industri 4.0:
Dalam era Revolusi Industri 4.0, peran media mengalami transformasi yang signifikan. Teknologi digital telah mengubah lanskap media secara fundamental, mempengaruhi bagaimana informasi diproduksi, dikonsumsi, dan disebarluaskan. Berikut adalah beberapa peran media yang penting dalam era ini: (1) Penyedia Informasi Terpercaya: Dalam tengah banjirnya informasi di era digital, media memiliki peran krusial dalam menyediakan konten yang akurat, terpercaya, dan berkualitas. Dengan adanya platform online dan jejaring sosial, media harus tetap menjaga standar jurnalisme yang tinggi untuk membedakan antara berita yang benar dan hoaks. (2) Pengawal Demokrasi: Media memiliki tanggung jawab untuk mengawasi pemerintahan dan menjaga akuntabilitas lembaga-lembaga publik. Dalam era di mana kekuatan politik dapat dimanipulasi melalui media sosial dan teknologi digital lainnya, peran media sebagai penjaga demokrasi menjadi semakin penting. (3) Penggerak Perubahan Sosial: Media memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini publik dan membentuk narasi tentang isu-isu sosial, politik, dan ekonomi. Dalam Revolusi Industri 4.0, media dapat menjadi alat untuk memperjuangkan perubahan positif dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu penting seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan hak asasi manusia. (4) Inovasi Teknologi: Media juga berperan sebagai penggerak inovasi dalam industri teknologi. Dengan menerapkan teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, dan realitas virtual, media dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan menciptakan konten yang lebih menarik dan interaktif.
Kedua, Nilai Edukasi yang Digali dalam HPN 2024 terkait Pembangunan Bangsa ke Depan:
Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) tidak hanya merupakan momen untuk merayakan kontribusi media dalam masyarakat, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai edukasi yang penting bagi pembangunan bangsa ke depan. Beberapa nilai edukasi yang biasa digali dalam HPN 2024 meliputi: (1) Pendidikan Literasi Media: Dalam era informasi yang begitu cepat dan kompleks, pendidikan literasi media menjadi kunci untuk membantu masyarakat memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dengan kritis. HPN dapat digunakan sebagai platform untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi media di kalangan masyarakat. (2) Etika Jurnalisme: HPN juga merupakan kesempatan untuk mengingatkan wartawan dan media profesional akan pentingnya etika jurnalisme. Nilai-nilai seperti kejujuran, objektivitas, dan kemandirian editorial harus dipertahankan untuk memastikan integritas media dalam memberikan informasi kepada publik. (3) Pemberdayaan Masyarakat: HPN dapat digunakan sebagai momentum untuk mempromosikan pemberdayaan masyarakat melalui media. Ini dapat mencakup pelatihan keterampilan media bagi masyarakat luas, dukungan untuk media lokal dan independen, serta advokasi untuk akses informasi yang lebih merata dan inklusif. (4) Pemajuan Nilai-Nilai Kemanusiaan: Media memiliki potensi besar untuk menyebarkan nilai-nilai kemanusiaan seperti toleransi, perdamaian, dan keadilan sosial. Dalam HPN 2024, nilai-nilai ini dapat ditekankan melalui konten media yang mempromosikan keragaman, dialog antarbudaya, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Ketiga,Posisi Media di Tengah Tantangan Global:
Tantangan global seperti perubahan iklim, krisis kemanusiaan, dan ketidaksetaraan ekonomi memiliki dampak yang signifikan pada peran dan posisi media. Dalam menghadapi tantangan ini, media dapat memainkan peran yang berbeda: (1) Penyiar Informasi Krisis: Media memiliki tanggung jawab untuk menyediakan informasi yang akurat dan terkini dalam situasi krisis seperti bencana alam, konflik, atau pandemi. Dalam hal ini, media dapat menjadi alat penting untuk menyebarkan peringatan dini, memobilisasi bantuan, dan memfasilitasi koordinasi tanggap darurat. (2) Advokasi untuk Perubahan: Media juga dapat menjadi platform untuk advokasi dan perubahan sosial dalam menghadapi tantangan global. Dengan menyuarakan isu-isu penting seperti perlindungan lingkungan, hak asasi manusia, dan kesetaraan, media dapat mempengaruhi kebijakan publik dan mendorong tindakan yang lebih progresif dari pemerintah dan lembaga internasional. (3) Inovasi Teknologi untuk Solusi: Dalam menghadapi tantangan global, media juga dapat memanfaatkan inovasi teknologi untuk menciptakan solusi yang lebih efektif dan efisien. Misalnya, penggunaan jurnalisme data untuk menganalisis dan memvisualisasikan kompleksitas perubahan iklim, atau penggunaan media sosial untuk memobilisasi gerakan sosial dan dukungan publik untuk krisis kemanusiaan.
Dengan demikian, melalui peran yang ditetapkan dalam Revolusi Industri 4.0, nilai edukasi yang ditanamkan dalam peringatan HPN 2024, dan posisi media di tengah tantangan global, media dapat memainkan peran yang krusial dalam membangun masyarakat yang lebih berpengetahuan, inklusif, dan berdaya.***