NGANJUK || ekpos.com – Dengan adanya Elnino Gorila yang saat ini sedang melanda wilayah Indonesia dan akan masuk musim kemarau, maka dimungkinkan akan terjadi kemarau yang berkepanjangan. Hal itu akan mengakibatkan produktifitas bahan pangan akan mengalami penurunan yang drastis.
Guna mengantisipasi hal tersebut, Korem 081/DSJ beserta jajarannya senantiasa berkoordinasi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan seluruh komponen bangsa lainnya dalam rangka memperkuat ketahanan pangan.
“Sejauh ini kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengolah dan memanfaatkan lahan pertanian yang tersebar di masing-masing Kodim jajaran. Tiap Kodim kami targetkan 200 hektar untuk ditanami padi maupun jagung. Kita ada 9 Kodim, jadi total ada 1.800 hektar,” kata Danrem 081/DSJ, Kolonel Inf H. Sugiyono saat meninjau proses pipanisasi di Desa Klodan, Kec. Ngetos, Kab. Nganjuk, Kamis (2/5/2024).
“Kita akan optimalkan itu supaya hasilnya dapat lebih baik dan meningkat,” sambungnya.
Lebih dari itu, disebutnya, satuannya juga melakukan upaya Penambahan Area Tanam (PAT) dengan yang difokuskan pada lahan tadah hujan.
“Untuk lahan tadah hujan target kita 4.118 hektar dan baru tercapai hektar atau sekitar 41 persen,” ujarnya.
Untuk mendukung dan mengoptimalkan dari upaya-upaya tersebut, Korem 081/DSJ juga melakukan pompanisasi dan pipanisasi guna membantu menyediakan kebutuhan air untuk pertanian.
“Saat ini sudah 2 wilayah yang kami lakukan pompanisasi dan pipanisasi yakni di Nganjuk dan Trenggalek. Sisanya akan kami lakukan segera dan secepatnya,” bebernya.
“Mudah-mudahan, tidak sampai akhir tahun ini seluruhnya dapat terealisasi sesuai kebutuhan,” tandasnya. (Red).