PANGKAJENE || ekpos.com – Setelah genap 27 tahun mengabdikan hidupnya melalui Korps Marinir TNI AL, Muhammad Saleh Pattola, putra kelahiran Kampung Mattoangin, Kelurahan Mappasaile, Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan siap maju menjadi Bakal Calon (Balon) Bupati Pangkep pada 2024 ini.
“Saya Lahir dan besar serta orangtua dan nenek saya asli Pangkep. Jadi saya merasa terpanggil maju di Pilkada untuk membangun kampung kelahiran saya, yakni Kabupaten Pangkep,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/5/2024).
Sebagai prajurit laut yang telah lama ditempa ombak dan gelombang, dirinya ingin kembali ke negeri tanah tumpah darahnya yang kaya akan pantai-pantai indah dengan turut membangun Pangkep. Pada 2024 ini ia yakin segala keperluannya untuk mengarungi lautan pengabdian kepada seluruh masyarakat Pangkep telah sangat siap.
Saleh menuturkan, terwujudnya masyarakat Pangkep sejahtera, mandiri dan berdaulat merupakan kondisi yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan pada keunggulan daya saing dengan mengoptimalkan pengolahan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada.
Ia juga menegaskan, hal yang paling fundamental adalah membangun kedaulatan pangan bagi Kabupaten Pangkep. Visi kedaulatan pangan di Pangkep yang akan diperjuangkannya adalah selaras dengan narasi keagungan cita-cita luhur Nawacita Presiden Jokowi yang menyatakan bahwa, kedaulatan pangan merupakan salah satu program prioritas.
Saleh juga akan mempermudah aspek perizinan usaha dan investasi. Pertama, Pemerintah Pangkep perlu mempermudah dan mempercepat proses perizinan. Kedua, pemerintah perlu menciptakan iklim usaha yang semakin kondusif, sedangkan dalam aspek insentif fiskal, pemerintah perlu membangun sistem perpajakan yang pro Investasi dan industri.
Ketiga, pemerintah perlu memberikan insentif perpajakan dalam jumlah dan waktu yang tepat. Keempat, pemerintah perlu mempermudah masuknya impor bahan penolong dan barang modal untuk kebutuhan industri prioritas dalam jangka waktu tertentu.
Dalam aspek pembiayaan, putera Pangkep kelahiran 28 Juli 1974 itu akan membawa Pemerintah Pangkep, agar mempermudah akses terhadap sumber pembiayaan dengan suku bunga yang kompetitif.
Dalam kelembagaan usaha, Saleh akan mendorong koperasi untuk ikut berperan menangani industri hulu di desa dan di dalam klaster, selain juga akan mendorong kerjasama kemitraan antara pelaku usaha nasional (BUMD, koperasi, dan swasta) dan antara pelaku usaha nasional dan investor asing (khususnya dalam industri hilir, industri antara, dan industri barang modal).
Dalam aspek kebijakan perdagangan, visi Saleh akan membawa pemerintah untuk mendorong persaingan pasar domestik yang sehat, bebas dari praktik monopoli, kartel, barriers to entry, diskriminasi harga, dan penyalahgunaan posisi dominan.
Strategi berikutnya dalam membangun Pangkep adalah membuat Kebijakan Peningkatan Mutu SDM dan Digitalisasi Agroindustri. Dalam aspek mutu SDM, Pemerintah Pangkep perlu melakukan vocational training dan kewirausahaan, termasuk kepada petani, nelayan, pengrajin, UMKM, dan buruh melalui kerjasama antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi.
Dalam aspek ketenagakerjaan, Saleh akan berupaya memberikan jaminan penyediaan hak-hak dan kewajiban pekerja berbasis produktivitas dan kelayakan hidup. Pemerintah juga perlu memelihara hubungan industrial yang kondusif, selain meningkatkan peranan koperasi karyawan di setiap perusahaan industri guna mendukung peningkatan kesejahteraan pekerja.
*Digitalisasi Pertanian*
Dalam aspek teknologi, Saleh akan berupaya melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui penggunaan teknologi tepat guna dan digitalisasi dalam rangka mengintegrasikan proses bisnis dari hulu ke hilir, selain perlunya pengembangan Iptek melalui konsorsium Riset antara pemerintah dan dunia usaha, selain perlunya penerapan standardisasi mutu dan branding produk.
Bila dilihat dari segi manfaat, khusus digitalisasi dalam sistem pertanian di Pangkep nantinya akan banyak memiliki keuntungan, karena dunia pertanian, perkebunan, dan perikanan di Pangkep akan diurus oleh para petani millenial.
Dua hal utama yang menjadi visi besar Saleh Pattola bagi Industrialisasi Pangan di Pangkep, yaitu memilih skala prioritas atas komoditas yang paling unggul dan membangun kawasan industri bagi berbagai komoditas yang diprioritaskan tersebut serta menunjang berbagai strategi tersebut dengan teknologi digital agar bisa menyerap tenaga kerja modern dan sarjana.
Dengan begitu, maka tenaga kerja muda akan sangat bangga ketika bekerja di sawah dan bisa mendapatkan kesejahteraan yang maksimal dibanding bekerja sebagai pegawai di perkotaan.
Jika berbagai strategi dan arah kebijakan tersebut di atas diterapkan, maka Kabupaten Pangkep berpotensi menjadi lumbung pangan Indonesia dan menjadi pemasok produk agroindustri terbesar di pasar nasional maupun internasional.
Apabila hal ini terwujud, maka menurut Saleh, masyarakat Pangkep akan dapat menikmati pencapaian hasil pembangunan ekonomi secara berkelanjutan, ditandai dengan berkurangnya kemiskinan dan pengangguran serta meningkatnya upah, pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, selain meningkatnya pendapatan daerah dan berkembangnya investasi. (Red).