JAKARTA || ekpos.com – Lutfi Hakim Wahid, MM, selaku Ketua Pengurus Wilayah (PW) Himpunan Sekolah dan Madrasah Islam Nusantara (HISMINU) DKI Jakarta melakukan penandatanganan kontrak kerjasama dengan Dr KH Muslihan, selaku Ketua STAI Al Aqidah Jakarta Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Aqidah Jakarta tentang Penguatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sabtu (25/5).
Melalui keterangannya, Sabtu (25/5), Lutfi Hakim Wahid mengungkapkan bahwasannya, Perjanjian kerjasama bertujuan untuk meningkatkan sumber daya antar lembaga melalui program pemberdayaan masyarakat, mutu pendidikan, penelitian dan pengembangan jaringan yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dunia industri.
“Kerjasama ini mencakup kegiatan penguatan dan pengembangan sumber daya HISMINU DKI Jakarta dan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat bagi program studi di lingkungan STAI Al Aqidah khususnya yang memiliki kaitan langsung dengan kegiatan filantropi Islam dan pengembangan masyarakat,” tandasnya.
Pria asal Kota Wali Demak ini Lutfi Hakim Wahid, menyatakan syukur dan bangga bisa bekerjasama dengan STAI Al Aqidah. Kita adalah sama-sama kader Nahdlatul Ulama, sehingga sudah seharusnya saling bersinergi dalam kegiatan yang bisa dikombinasikan. HISMINU DKI Jakarta secara prinsip siap menjadi mitra STAI Al Aqidah, mendukung program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar (MBKM), siap bersama-sama menyusun dan menjalankan pengembangan dan penguatan sumber daya, mendukung kegiatan pendidikan seperti beasiswa bagi mahasiswa.
“Atas dasar tersebut, HISMINU DKI Jakarta bekerjasama dengan STAI Al Aqidah merancang program wajib kuliah bagi kader NU dengan memberikan beasiswa sarjana (S1) Program Komunikasi Penyiaran Islam, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Guru Ibtidaiyah, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Ahwal Al Syakhsyhiyyaah dan Hukum Ekonomi Syariah,” pungkas Gus Lutfi, panggilan akrabnya.
Sementara Dr KH Muslihan, selaku Ketua STAI Al Aqidah Jakarta menyatakan bahwa, STAI Al Aqidah sebagai kampus yang mengembangan kegiatan akademik, sangat terbantu dengan kerjasama ini melakukan kegiatan riset bersama dalam program pengembangan ekonomi Islam yang berwawasan keummatan. Dan tak kalah penting adalah kerjasama dalam program beasiswa bagi mahasiswa kader Nahdlatul Ulama yang kuliah di STAI Al Aqidah. Semoga saja kerjasama ini bisa diimplementasikan dalam bentuk lebih detail. Terutama bagi pengembangan SDM dan pengabdian masyarakat.
“Kami berharap, Gus Lutfi bersedia menjadi dosen di STAI Al Aqidah,” harap Kyai Muslihan sambil menikmati kopi lampungnya. (Red).