BANDUNG, Ekpos.Com — Kota Bandung mencatatkan nilai mandiri sementara sebesar 880,38 dari target nilai sebesar 100,00 pada penilaian Kota Layak Anak (KLA).
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi evaluasi hasil penginputan eviden penilaian Kota Layak Anak (KLA) yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) di Prime Park Hotel Bandung, Kamis, (6/6/2024).
Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati menyampaikan bahwa rapat koordinasi kali ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan yang sudah diadakan sebanyak enam kali. Sedangkan evaluasi dimulai sejak Februari hingga Juni.
“Evaluasi ini didasari oleh UU Perlindungan Anak dan Permen PPPA 12-2022, yang mengharuskan setiap kabupaten/kota untuk menjamin pembangunan yang melibatkan hak anak,” ujar Uum.
“Nilai ini adalah evaluasi mandiri yang kita lakukan dan masih bisa berubah sebelum lanjut ke Provinsi Jabar,” imbuhnya.
Kota Bandung mencapai nilai sementara 880,38 dengan rincian sebagai berikut:
1. Kelembagaan: 145,24 dari target 164,00
2. Hak Sipil dan Kebebasan: 103,00 dari target 115,00
3. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif: 136,00 dari target 156,00
4. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan: 142,50 dari target 150,00
5. Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya: 105,60 dari target 110,00
Perlindungan Khusus: 179,20 dari target 205,00
6. Penyelenggaraan KLA di Kecamatan dan Desa/Kelurahan: 68,85 dari target 100,00
Uum mengungkapkan, penghargaan terbaru dari kementerian atas kawasan tanpa asap rokok dapat menjadi eviden tambahan yang bermanfaat dalam penilaian ini.
Pada kesempatan yang sama, Plh. Sekda Kota Bandung, Hikmat Ginanjar memberikan pesan motivasi dengan menekankan pentingnya kebahagiaan dan kebaikan dalam pendidikan anak.
“Pemerintah Kota Bandung sangat mengapresiasi kinerja dan kerja sama semua pihak dalam mempersiapkan anak Indonesia yang sehat secara jasmani dan rohani serta memiliki potensi yang besar,” kata Hikmat.
Hikmat berharap, penilaian KLA tidak hanya sekadar skor dan peringkat, tetapi juga tercermin dalam dukungan sistem Pemerintah Kota Bandung yang kolaboratif dan sinergis.
“Komunikasi adalah kunci dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada,” pesan Hikmat.
“Dengan waktu yang tersisa hingga akhir Juni, seluruh pihak terkait dapat bekerja sama untuk meningkatkan nilai evaluasi Kota Layak Anak ini, demi masa depan anak-anak Kota Bandung yang lebih baik,” harap Hikmat. *