TRENGGALEK || ekpos.com – Dalam rangka memperingati dan melestarikan tradisi lokal yang penuh makna, Komandan Distrik Militer (Dandim) 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudo Aji Susanto, S.Sos, M.A, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) berpartisipasi dalam upacara adat Ngitung Batih (menghitung anggota keluarga) yang berlangsung di Lapangan Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Minggu (7/7/2024).
Upacara adat Ngitung Batih ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pergantian tahun dan sebagai momen berharga untuk mengumpulkan keluarga.
Letkol Yudo Aji Susanto menjelaskan, Upacara adat Ngitung Batih ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa pada pergantian tahun. Selain itu, juga dalam rangka mengumpulkan keluarga makanya dikatakan Ngitung Batih (menghitung anggota keluarga), tandasnya.
Acara ini semakin meriah dengan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk Tari Turonggo Yakso, yang dibawakan secara massal oleh 2.500 penari. Tari Turonggo Yakso, sebuah tarian tradisional khas Trenggalek, berhasil memukau ribuan penonton yang hadir, menambah kebanggaan akan kekayaan budaya lokal.
Tidak berhenti di situ, kegiatan ini juga akan diisi dengan arak-arakan tumpeng serta pagelaran wayang kulit sebagai sarana ruwatan murwakala atau bersih Desa.
Melalui upacara adat ini, kita berharap dapat terus menjaga dan melestarikan tradisi serta budaya lokal yang sarat dengan nilai-nilai luhur.
Acara ini menunjukkan betapa kuatnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menciptakan momen yang tak hanya berharga tetapi juga berkesan, sekaligus mempererat tali silaturahmi antarwarga.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek sangat berharap, tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang, membangun kebanggaan dan kecintaan terhadap budaya lokal yang tak ternilai harganya. (Red).