Camat Cisolok Kabupaten Sukabumi menghadiri HCS ke VI thn 2024. (Foto Istimewa).
SUKABUMI || Ekpos.com – Seniman Sunda yang tergabung di wilayah Kabupaten dan sebagai tuan rumah Perhelatan Healthy Cities Summit (HCS) ke-6 Tahun 2024, Kabupaten Sukabumi mengeksplor semua sisi kelebihan yang dimiliki dalam upaya mempromosikan Kabupaten Sukabumi. Salah satunya menampilkan seni sunda dalam beberapa acara, diantaranya saat penyambutan dan malam Culinary Nite HCS ke-6 tahun 2024.
Pada malam Culinary Nite yang menjadi rangkaian acara Healthy Cities Summit (HCS) ke-6 di Pantai Karanghawu (Karanghawu Beach) Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi, Senin malam (29/7/2024), salah satu daya tariknya menampilkan sekelompok Seniman Sunda dari Padepokan Pajajaran Anyar.
Pengasuh paguyuban Sukma Sunda yang tergabung dengan padepokan Pajajaran Anyar, Bah Esah Samudera Kencana mengatakan, iringan musik etnis Sunda tersebut merupakan bagian budaya Sunda dalam hal penyambutan tamu dalam setiap kegiatan.
“Ini merupakan ciri khas budaya Sunda yang perlu dilestarikan. Apalagi setiap datang tamu atau ada gelaran budaya seperti seren taun, maka kita sambut dengan iringan musik ini sebagai tanda kehormatan,” kata Abah Esah.
Pengiring musiknya sendiri, menurut Abah Esah, merupakan gabungan dari berbagai paguyuban dan padepokan yang ada di Sukabumi, Bogor dan Bandung. Mereka tergabung dalam padepokan Pajajaran Anyar.
Sementara itu, Camat Cisolok, Jenal Abidin mengungkapkan, sebagai tuan rumah yang kebetulan wilayahnya digunakan untuk malam Culinary Nite HCS ke-6, tentunya harus siap untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi seluruh peserta yang datang.
“Kami sudah persiapkan dari jauh-jauh hari sesuai arahan pimpinan, terutama dari Ibu Ketua Forum Silaturahmi Kabupaten Sukabumi Sehat (FSKSS) Hj. Yani Jatnika Marwan. Mulai dari setting tempat, sajian kuliner, musik pengiring dan sebagainya,” ungkap Camat.
Jenal menambahkan, kesiapan tersebut bisa dibuktikan dengan antusiasnya peserta HCS ke-6 untuk mengikuti malam Culinary Nite. “Bahkan pserta bisa berbaur dengan masyarakat setempat dalam menikmati sajian kuliner dan iringan musik etnis,” tambah Jenal.
Camat menyebut, masyarakat dan pelaku UMKM mengharapkan, kegiatan seperti itu harus tetap dilakukan secara periodik, bukan hanya ketika ada gelaran saja, akan tetapi harus dipertahankan diwaktu lainnya.
“Bisa saja kegiatan sepeti ini akan kami pertahankan, sesuai dengan permintaan warga dan pelaku. Karena memang hal seperti ini sangat positif untuk peningkatan usaha dan industri pariwisata,” tegasnya. (Aki Yunus).