BANDUNG, Ekpos.Com — Untuk memberdayakan perempuan dengan memiliki kemampuan sesuai minat dan bakat yang diinginkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung gulirkan Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS).
Hal tersebut dibuktikan dengan pelaksanaan pelatihan yang difasilitasi oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pelaksanaan pelatihan didukung juga oleh Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Saat ini telah dilaksanakan pelatihan tata rias, katering dan pastry, pada 25 Juli – 5 Agustus 2024 di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi.
Peserta Pelatihan P2WKSS, Tuti merasa termotivasi usai mengikuti pelatihan. Ia menilai pelatihan yang dilaksanakan oleh Pemkot Bandung mendorong kaum perempuan untuk lebih kuat dalam peran kesejahteraan keluarga.
“Pelatihan ini mudah – mudahan bisa menjadi bekal berwirausaha. Selain itu, mampu menambah penghasilan bagi keluarga juga,” kata Tuti di kantor Kelurahan Sukagalih, Senin (5/8/2024).
Ia mengatakan, pelatihan ini mampu membantu perempuan menyejahterakan keluarga khususnya dalam peningkatan ekonomi.
“Mudah-mudahan ini mampu menambah ilmu juga penghasilan keluarga. Program ini sebagai pendorong bagi kaum perempuan untuk tegak berdiri dalam kesejahteraan keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung, Andri Darusman mengungkapkan, pada tahun 2024 Disnaker Kota Bandung melaksanakan pelatihan bagi 9.000 orang dengan 453 paket pelatihan.
“Menjadi sasaran itu salah satunya di kewilayahan ini dengan bersinergi P2WKSS. Kita siapkan ada program pelatihan di kelurahan ini,” ungkapnya.
Andri menyampaikan, sekitar 85-90 persen peserta pelatihan adalah perempuan. Hal ini menjadi indikator bahwa perempuan mampu berdaya saing dalam mengedepankan peran khususnya kesejahteraan keluarga.
“85-90 persen kaum perempuan ikut pelatihan. Di Kota Bandung ini salah satu tertinggi. Mudah – mudahan ini mampu menuntaskan tingkat pengangguran terbuka,” ungkap Andri.
Andri menambahkan, Pemkot Bandung terus bekerja sama dengan Kamar Dagang Industri (Kadin) dalam memberikan peluang untuk membuka usaha pada bidang yang diminati.
“Kami bekerja sama dengan Kadin, Dinas KUKM untuk memberikan peluang dan memulai usaha.
Mau tidak mau, suka tidak suka, Kota Bandung ini dari industri menjadi kota jasa. Sehingga adanya pelatihan ini harus dimanfaatkan,” bebernya.
Ia menambahkan, adapun yang menjadi favorit dalam pelatihan seperti katering, barista, pastry hingga tata rias.
“Pelatihan yang favorit di Kota Bandung seperti katering, pastry juga barista. Banyak saat ini yang muncul kafe di wilayah itu membuka tempat kopi,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bandung, Uum Sumiati mengatakan, kegiatan P2WKSS efektif berjalan di wilayah tersebut.
“Kegiatan ini efektif berjalan 10 bulan, yang dilaksanakan pada bulan Maret.
Dalam kurun waktu 10 bulan ada beberapa kegiatan kami disusun, mulai dari Pokja kota, kelurahan dan kecamatan. Ini melibatkan 16 OPD,” tuturnya.
Ia berharap P2WKSS ini mampu berkontribusi untuk mengentaskan kemiskinan ektrim.
Apalagi 49,6 persen perempuan mampu bertahan dalam kesejahteraan keluarga khususnya penguatan ekonomi.