JAKARTA || Ekpos.com – Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, SH MH laksanakan Solat Dzuhur bersama-sama di Masjid Nurul Adli Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, sekaligus merayakan ulang tahun yang ke 65 Dr Herri Swantoro, SH, MH, bertepatan peresmian nama ruang sidang utama pengadikan Tinggi Jakarta dinamakan ruang sidang Prof. Dr. HM Syarifudin, SH, ditandai dengan penandatangan Prasasti, pada Rabu (4/9/2024).
Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, SH, MH mengatakan, selamat ulang tahun Pak Heri, Ketua PT DKI Jakarta, sebagai kado ulang tahun Pak Herri yang ke 65 merayakan hari ulang tahunnya juga diikuti anak-anak yatim piatu. “Semoga dengan bertambahnya usia, makin bijak, selalu bermanfaat bagi orang lain, bahagia bersama keluarga dan selalu dalam lindungan Allah SWT,” ucap Ketua MA kepada wartawan, Rabu (4/9).
Sementara dalam sambutannya, Dr. Herri Swantoro, SH, MH, Ketua PT DKI Jakarta, mengatakan, pada saat saya ditugaskan dan ditunjuk oleh yang mulia (YM) sebagai Ketua Pengadilan Tinggi, kami mendapatkan kondisi masjid yang berada di lantai 5, di mana dengan ditegakkannya sistem keamanan internal maupun dalam rangka upaya memprimentarisasi ruang kinerja utama.
“Apabila para pengunjung masjid harus ke lantai 5, harus melewati beberapa ruang-ruang yang steril, seperti ruang para Hakim dan para panitera pengganti yang jumlahnya cukup banyak dan terlihat sudah sangat tidak baik, karena ruangan sempit dan personil banyak sekali,” ungkapnya.
Dr. Herri Swantoro, SH, MH, mengajak seluruh warga Pengadilan Tinggi Jakarta untuk melakukan musyawarah terkait pemindahan atau relokasi mesjid di tempat yang nantinya betul-betul berfungsi sebagai tempat ibadah kaum muslim, katanya.
“Atas dukungan dan kesepakatan dari seluruh warga, maka kami semuanya bersepakat untuk membangun masjid di samping sungai yang nantinya akses dari para pengunjung yang ingin beribadah lebih mudah dan tidak masuk pada area Pengadilan Tinggi DKI Jakarta,” ucapnya.
Lanjutnya, kemudian dari latar belakang tersebut, kami membentuk kepanitiaan yang dilaksanakan oleh semua rekan-rekan dan akhirnya kami tunjuk Bapak Dr. Supeno, selaku Ketua Mesjid Nurul Adli, imbuhnya.
“Adapun Pembangunan Masjid Nurul Adli dimulai pada bulan Febuari 2024 setelah musyawarah di internal PT Jakarta, relokasi dilakukan untuk memudahkan akses dan meningkatkan kenyamanan jamaah. Proses pembangunan diawali dengan permohonan izin kepada Pemda dan mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak. Total dana yang terkumpul mencapai Rp 3.433.900.000, yang berasal dari sumbangan internal, eksternal dan pihak-pihak dermawan. Seluruh biaya pembangunan dapat dipenuhi tanpa meninggalkan utang, berkat dukungan dari donatur dan masyarakat,” tandas Dr. Herri Swantoro, SH, MH.
Dr. Herri Swantoro, SH, MH menjelaskan, Masjid Nurul Adli kini dilengkapi dengan fasilitas ibadah yang nyaman serta estetika yang mengesankan, termasuk lampu kristal dari Ceko. Selain itu, ruang sidang utama di PT Jakarta resmi di namakan Prof. Dr. H. Muhammad Sarifuddin sebagai bentuk penghormatan kepada Ketua Mahkamah Agung.
Pada kesempatan ini, Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Dr. Herri Swantoro, SH, MH juga luncurkan buku tentang penerapan aspek gaib dalam praktek hukum yang diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi penegakan hukum di Indonesia.
Dalam sambutan Ketua MA, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, SH, MH mengungkapkan kebanggaannya atas peresmian Masjid Nurul Adli, yang diharapkan menjadi pusat spiritual dan tempat beribadah yang nyaman bagi seluruh pegawai pengadilan. “Masjid ini tidak hanya sebagai tempat beribadah tetapi juga sebagai wadah untuk merefleksikan diri dan mempererat tali silaturahmi di tengah kesibukan kita,” ujarnya.
Acara peresmian ini, diharapkan dapat membawa keberkahan dan meningkatkan semangat ibadah di kalangan seluruh pegawai Pengadilan Tinggi Jakarta serta masyarakat umum, pungkasnya.
Dalam acara tersebut, ditampilkan berbalas pantun antara Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr Syarifuddin, SH, MH dengan Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Dr. Herri Swantoro, SH, MH.
“Ibu memasak banyak makanan untuk menjamu andaitaulan, izinkan yang mulia resmikan masjid ini agar menjadi keberkahan”.
Pak Heri ada pantun dan saya tutup juga dengan pantun, kata Ketua Mahkamah Agung.
Dari gambir Ke Rawasari Naik Kereta KRL Ke Palmerah, Mesjid Nurul Adli sudah berdiri, semoga membawa limpahan berkah.
Satu lagi Kata Ketua Makamah Agung, paling enak lagunya si jali-jali Menyanyi dipentas sambil ketawa, Mari kita Makmurkan Masjid Nurul Adli ini, agar makin intergritas dan bertaqwa.
Dihadiri oleh berbagai Pejabat penting, termasuk Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Dr. H. Sunarto dan Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial, Suharto, SH, Ketua Kamar Pengawasan, H. Dwiarso Budi Santiarto, SH, MHum, Ketua Kamar Pidana, Dr. Prim Haryadi, SH, MH, Ketua Kamar Agama, Dr. Yasardin SH, MHum, Ketua Kamar Pembinaan, Syamsul Ma’Arif, SH, LLM,Ph.D, dsn Panitera MA, Dr, Heru Pramono, SH, MHum, beserta para undangan pejabat tinggi lainnya. (Sena).