Dumai || Ekpos.com, Komandan Lanal Dumai Kolonel Laut (P) Boy Yopi Hamel selaku Dansatgas Operasi Patroli Terkoordinasi Malaysia Indonesia (OPS PATKOR MALINDO) 165/24, menghadiri Upacara Pembukaan Ops Patkor Malindo 165/24 di Pangkalan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) Langkawi, Rabu (18/09/2024).
Operasi Patroli Terkoordinasi (Patkor) merupakan bentuk kerjasama Indonesia dan Malaysia yang sangat penting untuk dilakukan. Ops Patkor Malindo juga penting dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan memperkuat hubungan serta semangat Navy Brotherhood Angkatan Laut kedua negara.
Adapun masing-masing kedua Angkatan Laut mengerahkan dua kapal perangnya dalam Patroli Terkoordinasi Malindo 165/24, TNI AL menugaskan KRI Torani-860 dan KRI Lepu-862, sedangkan TLDM menurunkan KD Handalan dan KD Jerai.
Kita ketahui bersama Selat Malaka merupakan salah satu selat tersibuk di dunia sebagai Sea Line of Communication (SLOC), dan Sea Line of Trade (SLOT). Lebih dari lima ratus kapal dengan berbagai tipe melewati rute ini setiap harinya. Berbagai kepentingan baik Nasional maupun Internasional terjadi di Selat Malaka
Oleh karena itu, kehadiran Angkatan Laut Malaysia dan Indonesia sangat signifikan dalam memberantas kegiatan ilegal sebagai wujud Rasa aman di kawasan ini.
Operasi Patkor Malindo 165/24 merupakan bentuk kerja sama bilateral antara Malaysia dan Indonesia (Malindo) dalam rangka pengamanan wilayah Perairan Selat Malaka demi menjaga keamanan dan kepentingan Nasional kedua Negara.
(Red)