Jokowi Diujung Tanduk, Dikawal 8 Pesawat Tempur Pulang ke Solo

 

Damai Hari Lubis (Pengamat hukum & Politik Mujahid 212)

JAKARTA || Ekpos.com – Sebuah manufer politik melalui abuse of power yang dibangun oleh Jokowi diakhir kekuasaannya, *_hanya untuk proteksi dari GAUNG BESAR YANG BERDAMPAK DIRI DAN KELUARGANYA RESAH DAN GELISAH_* walau datangnya gaung dari segelintir oposan yang nyata radikal, yang minta Jokowi dihukum penjara atas banyaknya kerugian moralitas sosial, ekonomi dan pastinya membuat babak belur di sektor law enforcement (penegakan hukum) saat dirinya berkuasa dalam satu dekade di republik ini.

Lagi-lagi biaya besar sekedar melaksanakan ide by design seorang Jokowi. Namun disponsori oleh penguasa tertinggi baru. Karena Jokowi saat dikawal pulang Ke Solo nyata menyandang status purna tugas.

Namun semua atraksi politik ini justru menunjukan diri Jokowi sudah lemah, karena butuh gertak sambal setelah merasa dirinya melakukan “oppression of million” atau penindasan terhadap jutaan orang” bangsa ini melalui kebijakannya yang otoritarian selaku presiden.

Sehingga langkah anak bangsa yang ingin menuntut Jokowi serta memenjarakannya, butuh solusi melalui ticket sekali jalan (one way ticket), yakni bekerjasama dengan pemerintahan baru, melalui cara konstitusional dengan pola pressure moral terhadap sang penguasa tertinggi saat ini (penggantinya), melalui metode aksi besar peran serta masyarakat dalam menyampaikan pendapat “turun rame-rame” dengan skala kekuatan harus ratusan kali lipat skuadron dari sekedar setengah atau seperempat skuadron (8 pesawat tempur). Sehingga cukup dengan satu tiket sekali jalan dapat menjemput Jokowi dan memasukannya ke Penjara.

Jika tidak, penguasa baru yang diisi oleh orang lama yang sengaja lebih dulu “dibangun” oleh Jokowi pra dukungan capres, yakni bargaining position untuk para tokoh eks terjerat hukum pada kabinetnya dahulu. Maka, terhadap bargaining ini tentu sulit dipatahkan oleh penguasa tertinggi tanpa adanya “kerjasama dengan rakyat” untuk keterpaksaan proses penangkapan, mengadili serta penjarakan Jokowi.

Andai sesering apa pun giat juang namun sekedar “salam ‘onani’ perlawanan” dari berbagai forum diskusi, tidak lama gizi bakal terkuras lalu peserta bosan dan capek sendiri, yang dihasilkan sekedar mimpi dihari siang .

Dan terakhir, jika serius hendak mengupayakan one way ticket pro tangkap dan adili Jokowi *_HARUS SATU KOMANDO TIDAK LAGI BOLEH ADA OTAK KAVLINGAN, atau tunggu geng Jokowi yang sudah berada pada anak tangga terakhir menuju podium_*

Total
0
Shares
Previous Article

SATGAS PORT VISIT 2024 GELAR BAKTI KESEHATAN DAN OPEN SHIP BAGI WARGA SOLOMON ISLANDS

Next Article

Karya Bakti Bersihkan Fasos dan Fasum Oleh Koramil 04/Pulogadung

Related Posts