Jakarta || Ekpos.com, 30 Oktober 2024 – Sebagai wujud Komitmen Indonesia terhadap keamanan dan kerjasama regional, TNI AL melaksanakan persiapan menjelang ajang Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025 yang akan digelar Februari 2025 mendatang dengan menggelar Middle Planning Conference (MPC) bertempat di Westin Hotel Nusa Dua, Bali. Rabu (30/10).
Kegiatan MPC dipimpin oleh Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Waasops Kasal) Laksma TNI Sigit Santoso mewakili Asops Kasal Laksda TNI Yayan Sofiyan, dan didampingi juga oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) MNEK 2025, Laksma TNI Amrin Rosihan Hendrotomo yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmada II.
Kegiatan ini dihadiri secara tatap muka oleh 23 negara sahabat diantaranya Australia, Bahrain, Bangladesh, Brunei Darusalam, Kenya, Kolombia, Perancis, India, Italia, Jepang, Laos, Malaysia, Belanda, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Thailand, USA, Vietnam, Fiji, Saudi Arabia, dan Kanada. Selain tatap muka, kegiatan ini juga diikuti secara virtual teleconference (VTC), diantaranya Srilanka, Selandia Baru, Pakistan, Brazil, Kamboja, Italia, Inggris dan UEA.
Asops Kasal dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Waasops Kasal menjelaskan MNEK adalah agenda latihan tetap yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali oleh TNI AL. Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan interoperabilitas antara angkatan laut dari negara-negara di kawasan, yang berfokus pada bantuan kemanusiaan, bantuan bencana, dan operasi keamanan maritim. Latihan ini berfungsi sebagai platform bagi negara negara peserta untuk berbagi praktik terbaik, meningkatkan kemampuan operasional, dan memperkuat hubungan diplomatik.
Selain itu untuk meningkatkan sinergi dalam menangani situasi krisis, TNI AL juga akan melibatkan kementerian terkait, pemerintah daerah, dan komunitas maritim. Kegiatan ini juga akan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan 6th International Maritime Security Symposium 2025 (6TH IMSS 2025) dan International Fleet Review (IFR) 2025.
Asops Kasal berharap negara-negara sahabat yang terlibat dalam Latihan Multilateral ini dapat menjadi duta bagi negaranya, dan latihan ini semoga dapat menjadi kebanggaan bagi para duta yang mewakili negaranya. “Let us reaffirm our commitment to the maritime partnership for peace and stability. Let us work in hand to ensure our oceans continue to be a source of collaboration, prosperity, and peace”, pungkas Asops Kasal.
Sementara itu, dihadapan awak media Dansatgas MNEK 2025 menyampaikan bahwa tema yang akan digunakan yaitu “Maritime Partnership For Peace And Stability”. “ Karena Latma Komodo intinya adalah Latihan Multilateral yang digelar oleh TNI AL dalam hal non warfighting exercise. Jadi latihan-latihan kita sifatnya bukan untuk tempur tetapi kepada dua hal khususnya yaitu maritime security atau kemanan maritim dan bantuan kemanusiaan serta penanggulangan bencana Humanitarian Assistance/Disaster Relief (HA/DR),” tegas Dansatgas.
TNI AL juga turut melibatkan Bakamla RI sebagai coordinator coast guard community di kawasan. Hal ini diharapkan dapat menambah referensi pelaksanaan latihan non-warfighting yang merupakan tujuan utama diselenggarakannya latihan MNEK, khususnya dalam bidang HADR.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan kepada seluruh jajaran TNI AL untuk senantiasa memberikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diamanahkan, serta mempersiapkan dengan matang Latihan Multilateral yang akan digelar bersama negara-negara sahabat mendatang.
(Red)