SEMARANG || Ekpos.com – Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Prof. DR. KH. Ma’ruf Amin menghadiri acara silaturahmi dengan para kader PKB Jawa Tengah di Semarang, Sabtu (23 November 2024).
Dalam acara silaturahmi itu, Wakil Presiden Indonesia ke-13 ini mengingatkan tentang asal usul pendirian PKB sebagai kendaraan para Kiai untuk mendukung pergerakan para kiai di perpolitikan Indonesia. Karena pada dasarnya, kehadiran Kiai memiliki tujuan untuk memberi arah dalam langkah strategis pembangunan bangsa dan negara.
“Memberi warna setiap keputusan politik dengan shibghatallah,” kata KH. Ma’ruf Amin dalam sambutannya.
KH. Ma’ruf Amin juga mengingatkan pada para kader PKB, untuk tidak saling berselisih dalam keputusan. Perselisihan merupakan salah satu penyebab kerusakan dan kesesatan bila tidak dicegah.
“Kita harus membangun kembali konektivitas antara kiai agar menjadi satu kesatuan dan menghindari perselisihan,” KH. Ma’ruf Amin menegaskan.
Kiai Ma’ruf melanjutkan bahwasanya, gerakan politik kiai saat ini sudah lemah. Salah satu penyebabnya tidak ada konektivitas antara kiai. Ditambah lagi, para kiai saat ini memimpin sendiri-sendiri, di masing-masing daerahnya.
Penyebab lain lemahnya pengaruh kiai saat ini adalah, hilangnya kesadaran politik kiai. Padahal setiap keputusan penting tercipta melalui keputusan politik.
Kiai saat ini juga terlihat tidak tangguh seperti kiai zaman dulu. Tangguh di sini sangat dibutuhkan untuk menghadapi segala rintangan di depan. “Sebab, kalau kiai tidak tangguh membuatnya mudah dipatahkan saat menghadapi keadaan genting,” KH. Ma’ruf mengungkapkan.
Jadi, perlu penguatan lagi gerakan politik kiai saat ini. Tujuannya untuk mengembalikan peran kiai di Indonesia dalam menentukan arah bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. Baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur. (Red).