JAKARTA || Ekpos.com – Kabag Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Dr. H. Djuyamto, SH, MH, resmi menerima gelar bangsawan Kanjeng Raden Ario Dr. H. Djuyamto Rekso Adiningrat, SH, MH, pada (16/12/2024) lalu. Pemberian gelar bangsawan ini diserahkan langsung oleh K.G.P.H. Hangabehi melalui prosesi di Keraton Kasunanan Surakarta, bertempat di Sentono Bangsal Sumorokoto, Jawa Tengah.
Pria ini berhasil memecahkan sejarah dalam Keraton Surakarta. Ia menjadi Kabag Humas PN Jaksel pertama yang dianugerahi gelar Bangsawan dari Keraton berpengaruh se-antero Jawa itu. Tak hanya itu, Djuyamto pertama yang menerima gelar ningrat dari Keraton Surakarta dengan gelar Ningrat dari Keraton Surakarta dengan gelar Kanjeng Raden Ario Dr. H. Djuyamto Rekso Adiningrat, SH, MH.
Dr. H. Djuyamto, SH, MH, ini layak diberi gelar tersebut didasari oleh beberapa alasan yang disampaikan pihak Keraton Surakarta menjaga Kelestarian Kebudayaan Jawa yang bersumber dari Keraton Surakarta.
Menurut Kanjeng Raden Ario Dr. H. Djuyamto Rekso Adiningrat, SH, MH, gelar yang diberikannya sekarang ini merupakan upgrade, peningkatan gelar dua tingkat di atas gelar Kanjeng Raden Tumenggung rekso pradoto yang terdahulu.
“Kalau sekarang gelar saya bukan lagi Kanjeng Raden Tumenggung Rekso Pradoto, tapi Kanjeng Raden Ario Rekso Adiningrat,” terang Pak Djoe.
Mengenai mengapa tokoh atau pejabat dari masyarakat umum diberikan gelar oleh Keraton Kasunanan Surakarta? Pak Djoe berpandangan, barangkali pemberian gelar kepada dirinya terkait dengan aktivitas seni dan kebudayaan yang dia tekuni, seni budaya yang berasal dari Keraton Kesunanan Surakarta.
Menurut dia, sudah menjadi kewajiban, sebagai orang Jawa, merasa terpanggil untuk wuri-wuri (mengikuti dari belakang perkembangan) adat budaya Jawa khususnya kesunanan Keraton Surakarta.
Untuk itulah, Ia terlibat aktif dalam seni kebudayaan Jawa, terutama seni kebudayaan yang berasal dari Kesunanan Surakarta.
“Nah, dengan diberikannya gelar, justru bertambah lagi rasa tanggung jawab untuk memberikan kontribusi yang lebih baik lagi daripada sebelum diberikan gelar. Karena gelar itu bukan unruk gagah-gagahan atau sekedar prestise, tapi disitu ada amanah yang harus diemban oleh penerima gelar itu sendiri,” terang Pak Djoe
“Makin tinggi gelar, ya tentu makin tinggi kontribusinya, kontribusi positif untuk wuri-wuri adat budaya Jawa yang sumbernya dari Keraton Kasunanan Surakarta itu,” tandas Pak Djoe.
“Pemberian gelar Kanjeng Raden Ario Rekso Adiningrat, dilaksanakan dalam acara Kekancingan yang merupakan acara adat dan budaya Keraton Surakarta sebagai bentuk penghargaan yang diberikan kepada individu yang dianggap berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan Jawa yang berasal dari Keraton kesunanan Surakarta,” tutupnya. (Sena).