KUALA KAPUAS || Ekpos.com – RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas pada Jum’at (7 Februari 2025) melalui Majelis As Syifa yang merupakan perkumpulan kegiatan kerohanian karyawan / karyawati RSUD Kapuas yang beragama Islam melaksanakan Peringatan Isra’ Mi’raj dan Haul Guru Sekumpul bertempat di Mushola RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas Jl. Tambun Bungai No. 16 di Kabupaten Kapuas.
Kegiatan ini terlaksana berkat koordinasi oleh Bapak M. Shaleh, S.Pd.I, selaku Rohaniawan RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, beserta kontribusi dari anggota-anggota Majelis As Syifa dan tentunya dukungan dari pihak terkait seperti jajaran Direksi dan SMF RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.
Adapun penceramah pada hari itu diisi oleh Ustadz Fahruraji Bin Muhyar Bin KH. Gurdan Hadi yang memberikan siraman rohani dengan mengangkat tema Peringatan Isra’ Mi’raj dan Haul Guru Sekumpul, dan dihadiri oleh karyawan dan karyawati yang beragama Islam di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.
Dijelaskan bahwa, pada bulan Rajab ini, kita diingatkan pada peristiwa besar, yakni Isra’ Miraj, di mana Rasulullah SAW menerima perintah salat lima waktu yang awalnya berjumlah lima puluh kali sehari semalam. “Isra’ sendiri berarti perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Peristiwa ini mencerminkan keajaiban dan keberkahan,” ujarnya.
Peristiwa ini terkandung dalam Al-Qur’an, Surah Al-Isra ayat 1 yang artinya: “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Dari ayat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa berkah yang diberikan oleh Allah di sekeliling Masjidil Haram terlihat jelas pada zaman kita sekarang. Rizki yang melimpah dan kewibawaan yang luar biasa menjadi bukti nyata. Adapun Miraj, dalam arti bahasa, menggambarkan naik ke atas dengan menggunakan tangga. Namun, dalam konteks Islam Miraj adalah peristiwa Allah menaikkan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa sampai ke Sidratul Muntaha, suatu tempat yang paling tinggi yang tak dapat dicapai oleh manusia manapun. Ini merupakan suatu kemurahan Allah yang luar biasa, sekaligus menunjukkan perbedaan antara kekuasaan Allah dan kemajuan teknologi manusia yang serba canggih.
Di tempat inilah Rasulullah SAW menerima perintah salat lima waktu, yang awalnya mencapai lima puluh kali dalam sehari semalam. Namun, dengan kemurahan Allah SWT perintah tersebut diringankan hingga menjadi lima waktu saja, tetapi tetap memperoleh pahala sebanyak lima puluh kali.
Beliau menjelaskan bahwa, makna memperingati Isra’ Mi’raj adalah untuk mengingatkan umat Islam dalam meningkatkan ibadah, memperkuat iman, dan menjalani hidup dengan penuh kasih sayang.
“Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari peristiwa Isra’ Miraj antara lain yaitu Peristiwa Isra’ Miraj mengajarkan umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Peristiwa Isra’ Miraj mengajarkan umat Islam untuk bersabar, bertawakkal, dan selalu mengingat Allah. Peristiwa Isra’ Miraj mengajarkan umat Islam untuk membangun hubungan sosial yang harmonis. Peristiwa Isra’ Miraj mengajarkan umat Islam untuk tidak egois, melainkan menjadi orang yang menjadikan orang lain baik. Peristiwa Isra’ Miraj mengajarkan umat Islam untuk memahami tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Peristiwa Isra’ Miraj mengajarkan umat Islam untuk memperkukuh iman dan menegaskan kenabian Nabi Muhammad SAW. Isra’ Miraj merupakan peristiwa spiritual Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT, dan Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa terbesar dalam Islam,” akhir kata beliau menutup tausyiah di hari Jum’at beriman untuk karyawan karyawati muslim RSUD Kapuas. (Tt Progresif).