BANDUNG, Ekpos.Com — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengungkapkan kritik dan hujatan terhadap pemberi layanan publik semakin marak. Untuk itu ia
berharap warga Kota Bandung semakin cerdas dalam berliterasi di media sosial. Pasalnya, media sosial telah menjadi fenomena tersendiri di era digital.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Safari Ramadan di Jalan Neptunus Timur I, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Minggu, (9/3/2025).
Ia mengutip Surat Al-Humazah untuk mengingatkan bahwa mengumpulkan harta dan menjatuhkan orang lain dengan kata-kata bukanlah hal yang baik.
“Konteks sekarang, kita bisa melihat bagaimana ada industri yang berkembang dari hujatan, makian, dan hinaan. Ini jelas disebutkan dalam Surat Al-Humazah,” katanya.
“Saya sering membaca berbagai hujatan di media sosial, begitu juga wakil wali kota, kepala OPD serta aparat kepolisian dan TNI. Tetapi saya mengingatkan diri sendiri dan kita semua, bahwa bekerja di pelayanan publik memang selalu berhadapan dengan kritik. Anggaplah itu sebagai pahala untuk kita. Biarkan saja,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa sejak 1 Maret, dirinya tidak lagi membaca media sosial agar bisa lebih fokus dalam bekerja untuk masyarakat.
Farhan, yang baru beberapa pekan menjadi Wali Kota Bandung, mengungkapkan rasa syukur atas amanah yang diberikan kepadanya.
Ia menekankan bahwa dalam menjalankan tugas, seseorang harus siap untuk bekerja tanpa mengharapkan pujian.
“Saya melihat langsung bagaimana pasukan dari Pemkot Bandung ini luar biasa dalam bekerja untuk masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Farhan menyampaikan bahwa Pemkot Bandung terus siaga menghadapi dampak cuaca ekstrem.
Besok, ia dijadwalkan bertemu dengan BMKG untuk membahas kondisi cuaca di Bandung yang saat ini masih dalam status siaga darurat.
“Sampai hari ini, posko di Pendopo dan nyland masih siaga 24 jam. Kita menghadapi hujan yang disebut sebagai hujan 50 tahunan. Namun, insyaallah kita akan bersama-sama menghadapinya,” tutupnya.(ziz)**