Dr. Hariman Surya Siregar, M.Ag: Puasa Ramadhan dapat Meningkatkan Etos Kerja

Bandung, Ekpos.com

Melaksanakan Shaum Ramadhan merupakan kewajibkan bagi orang-orang  beriman sebagai wujud kepatuhan seorang hamba kepada Tuhan-Nya. Puasa Ramadhan yang dijalankan sungguh-sungguh penuh keikhlasan hanya mengharap Ridha allah SWT, berimplikasi kepada energi positif  salah satunya bisa mendorong  meningkatkan etos kerja di kantor.

“ Jadi segala aktifitas kita,di kantor atau  ditempat kerja harus didasar keikhlasan sehingga menjadi nilai ibadah.Dan,hubungan transcendent Hamba dengan Tuhan-Nya ketika berpuasa Ramadhan menjadi  motivasi utama  sebagai faktor penguat meningkatnya  Etos Kerja  di kantor .” Ungkap Wakil Dekan II Bidang AUPK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN SGD Bandung,Dr. Hariman Surya Siregar, M.Ag. di Bandung,Senin, 17 Maret 2025.

Menurutnya,mamaknai Ramadhan dalam aspek apapun selalu beriplikasi kepada ibadah, sejatinya jika spiritnya ibadah,maka terhadap aspek apapun mempunyai nilai ibadah. Sebab itu, energi positif ketika melaksanakan puasa Ramadhan adalah bisa membuat tubuh menjadi sehat.
“ Berpuasalah, engkau pasti sehat” ujar Hariman, mengutif Sabda Nabi Muhammad SAW.

Dijelaskan,ketika berpuasa, tubuh akan sehat, fikiran dan hati terkontrol dengan baik, otomatis dalam melaksanakan  tugas-tugas dikantor akan terfokus untuk selalu menghasilkan kualitas kerja.

“ Jangan lapar dan haus ketika puasa ramadhan dijadikan  alasan  untuk bermalas-malas, sehingga tidak berdampak mengasilkan   karya apapun di tempat kerja.” tandasnya.

Hariman mengutip pandangan Imam Al-Gazali tentang tingkatan orang berpuasa.yaitu pertama, Puasa awam,(berpuasa hanya menhan lapar dan haus ) Kedua, puasa khusus,( berpuasa menahan lapar dan haus, juga segala sesuatu yang membatalkan nilai pahala puasa) dan Ketiga, puasa super khusus (puasanya para nabi dan Rasul)

“ Maka orang  berpuasa pada tingkatan kedua, yang berdampak bisa meningkatkan etos kerja yaitu puasa khusus (Khawas)  yaitu berpuasa tidak hanya menahan lapar dan minum, tetapi mulut, mata, telinga dan fikirannya ikut berpuasa. Artinya, Ia menjaga segala sesuatu yang membatalkan nilai pahala puasa.” pungkasnya*** HR

Total
0
Shares
Previous Article

Finishing TMMD Ke-123 Kodim 1510/Sula, Bak Penampungan Air Masuki Tahap Pengecatan

Next Article

Membuka Kerja Sama Indonesia-India di Bidang Pertahanan: Wawasan Inti dari Webinar ISI

Related Posts