Nasabah BSI Kecawa, Besaran Tagihan tak Sesuai Kenyataan

BANDUNG, Ekpos.Com – NS salahseorang nasbah Bank Syariah Indonesia (BSI) merasa diperdaya karena tagihan utang yang harus dibayarkanya terdapat selisih yang tidak dimasukan dalam rekening koran tagihan setiap bulanya. Ia mengaku dalam tagihan yang dibayarkanya setiap bulan sebesar Rp2.369.389,49 = Rp 555.782.72 sehingga total yang harus dibayar Rp 2.925.172.21.

“Selisih yang RP 555.782.72 saat dilihat dari hasil print out rekening koran dari pihak BSI ternyata tidak dicamntumkan dari mulai saya nyicil bulan November 2018 h8ingga saat ini tidak dimasukan,’ terangnya, Kamis (19/6/2025).

“Padahal kalau saya hitung dengan jumlah tagihan Rp 2.925.172.21/bulan ini seharusnya total hutang pimjaman sebesar Rp 162.000.000 ini sedah selesai tahun 2025, ternyata saat saya konfirmasi ke pihak bank baru selesauii di bulan Oktober 2025,” imbuhnya.

Ihwal hutang yang harus dibayarkan olehnya, berawal dari proses pinjaman yang ia lakukan ke Bank Mandiri tahun 2018 lalu. Namun seiring berjalanya waktu ia yang pensiauan pegawai negeri sipil (PNS) Kota Bandung ini ke BSI, sehingga total hutangnya langsung dicuper oleh BSI. Sehingga proses administrasi pun dialihkan ke BSI.

Namun saat proses itu berjalan, NS ,mengaku pernah disodorkan blanko kososng untuk ia tandatangani.

“Pemikiran saya balnko kososng itu untuk kerluan kelengkapan pinjaman. Tertnyata selang beberapa lama datang pemberitahuan dan tagihan baru sebesar Rp 38.000.000 untuk pembayaran sejumlah bahan bangunan. Sehingga ditambah dengan margin dan lain-lain total yang harus dibayar Rp 60.024533.63 dengan besaran cicilan setiap bulanya Rp 555.782.72. ditambah cicilan pinjaman,” jelasnya.

“Saya kan tidak pernah mengajukan pinjaman untuk keperluan renovasi rumah. Memang saya akui pernah disodorkan balnko kosong untuk ditandatangani. Anehnya kenapa tagihan tambahan itu toidak dimasukan kedalam bukti tagihan bulanan saya. Sedangkan potongan terus berjalan sejak cicilan pertama,” ungkapnya.

Jawaban Pihak BSI Mengecewakan

Karena merasa ada sesuatu yang mengganjal fikiranya dengan besaran tagihan tersebut, ia langsiung konfirmasi ke pihak BIS. Karena merasa tidak puas dan terkesan disudutkan, dengan menudingnya pelupa maka ia pun memberikan kuasa kepada salah seorang rekanya untuk kembali konfirmasi ke pihak BSI. Namun jawaban yang sama didapatkan bahkan menjanjikan akan memberikan keterahngan setelah pihak BSI melakukan konfirmasi ke NS.

“Saya merasa kesal karena jawaban BSI malah terkesan menyudutkan saya. Makanya saya menguasakan ke salahseorang teman saya untuk melakukan konfirmasi ke BSI. Eh jawabanya masih begitu-gitu juga,” terangnya dengan nada kesal.

Untuk itu ia meminta agar pihak BSI memberikan keterangan sejelas-jelasnya terutama ikhwal potongan tambahan yang tidak dimasukan kedalam bukti pembayaran yang ia lakukan setiap bulan terhitung bulan November 2018 hingga saat ini.*

Total
0
Shares
Previous Article

Ini 6 Rekomendasi Game PC dengan Grafis HD Spektakuler

Next Article

CSR Hijau Tak Hanya Soal Alam, Tapi Juga Kesejahteraan Sosial

Related Posts