DEMAK || Ekpos.com – Aiptu Rofiq, anggota Polsek Karangtengah, Polres Demak, yang rutinitas tiap hari melayani masyarakat sebagai Babhinkamtibmas. Ternyata memiliki kelebihan dalam mengobati penyakit lumpuh, stroke dan tahunan dengan sistem totok syaraf. Melalui cara ditunyuk-tunyuk dengan jari secara pelan-pelan dibagian tubuh yang mengalami penyakit.
Pengobatan tanpa alat dan tanpa obat ini, sudah terbukti beberapa pasien diwilayah Demak yang sembuh, akibat lumpuh setahun gak bisa apa-apa dan bisanya cuma duduk dan tidur, bahkan badannya dipegang terasa sakit semua. “Setelah saya terapi sekali, langsung bisa berdiri dan jalan selangkah dua langkah dan sekarang alhamdulillah sudah bisa jalan,” ujar Rofiq melalui sambungan seluler, Minggu (22/6).
Salah satunya pasien yang sembuh ditangani Anggota Polri yang supel dan familiar ini yaitu, Nayla Shaffana (17 tahun), seorang pelajar SMA Negeri 1 Demak, sekaligus atlet karate berprestasi. Setelah sempat mengalami kelumpuhan akibat gangguan saraf, kini Naila kembali bisa berjalan berkat pengobatan terapi yang dilakukan melalui terapis saraf.
Menurut Rofiq yang mengisahkan Naila bahwa, sempat tidak bisa berjalan dan telah menjalani berbagai pengobatan di sejumlah rumah sakit, seperti RS Umum Daerah sampai RS di Semarang. Namun, dari seluruh pengobatan tersebut, tidak menunjukkan perkembangan signifikan. Kondisinya bahkan sempat memburuk sebelum akhirnya berangsur membaik.
“Sudah berobat ke banyak rumah sakit, tapi malah makin parah. Alhamdulillah setelah dua hari diterapi secara manual oleh Pak Rofiq, saya bisa jalan lagi,” ungkap Nayla penuh haru saat didampingi Ayahnya Aripin dirumah kediamannya Anggota Polri ini di Desa Katonsari, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, Selasa- (17-06-2025) lalu.
Nayla sendiri diketahui seorang atlit Kebanggaan Demak dengan dibuktikan sejumlah trophy penghargaan yang didapatkan saat mengikuti kejuaraan karate.
Nayla menorehkan banyak prestasi dalam dunia karate seperti Kejuaraan Daerah (Kejurda), Kejuaraan Nasional (Kejurnas), Popda, hingga O2SN, mengaku sangat bersyukur atas kesembuhan yang ia alami.
Ia berharap, bisa kembali menekuni dunia olahraga yang telah membesarkan namanya itu. “Harapan saya bisa lanjut lagi di karate. Soalnya sayang banget kalau berhenti. Sudah berusaha dari nol, apalagi dulu sempat dikucilkan, jadi saya ingin buktikan lewat prestasi,” tambah Naila.
Nayla juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Pak Rofiq yang telah membantunya kembali berjalan. “Cuma bisa bilang terima kasih. Biarlah Allah yang membalas kebaikan beliau,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kisah Nayla menjadi inspirasi tentang semangat juang dan harapan, sekaligus bukti bahwa kebaikan bisa datang dari mana saja, bahkan dalam situasi terburuk sekalipun. (Red).