Oleh: dokter H. Aziz, M.H.Kes, M.KM, Direktur RSI NU Demak
JAKARTA || Ekpos.com – Tahun baru hijriyah diperingati dengan maksud agar umat Islam mampu mengambil *i’tibar* (pelajaran) dari peristiwa tersebut, baik i’tibar secara tekstual maupun secara kontekstual (maknawi). Secara tekstual, peristiwa sejarah hijrah mengandung makna bahwa umat Islam bisa melakukan perjalanan fisik dari satu daerah ke daerah lain. Hijrah fisik menjadi pilihan manakala di tempat lama umat Islam kesulitan mengembangkan inovasi, kreasi dan membangun peradabannya.
Muharram (مُحَرَّمٌ) adalah *bulan pertama* dalam kalender Hijriah (kalender Islam) dan juga merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam Islam.
Tak hanya itu saja, di bulan Muharram juga terdapat hari yang istimewa, yaitu *hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram*.
Secara bahasa, *Muharram berarti “yang diharamkan” atau “yang dipantang”*, merujuk pada larangan melakukan peperangan atau pertumpahan darah pada bulan tersebut.
Bulan *Muharram* bagi umat Islam dipahami sebagai *bulan Hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah, yang sebelumnya bernama “Yastrib”*.
Sebenarnya *kejadian hijrah* Rasulullah tersebut terjadi pada malam tanggal 27 Shafar dan sampai di Yastrib (Madinah) pada tanggal *12 Rabiul awal*. Adapun pemahaman bulan Muharram sebagai bulan Hijrah Nabi, karena bulan Muharram adalah bulan yang pertama dalam *kalender Qamariyah yang oleh Umar bin Khattab*, yang ketika itu beliau sebagai khalifah kedua sesudah Abu Bakar, dijadikan *titik awal* mula kalender bagi umat Islam dengan diberi nama Tahun Hijriah.
*Pengertian Mufrodat Penting :*
١. حَرَّمَ – يُحَرِّمُ :
melarang , mencegah , mengharamkan , mengutuk , menghalangi , menyatakan tidak sah
مُحَرِّم :
yang dilarang , terlarang , dikutuk , tak sah , tidak diberi kuasa
حرَّمَ يحرِّم، تحريمًا، فهو مُحرِّم، والمفعول مُحرَّم
Muharram berarti *yang diharamkan atau yang dipantang*, merujuk pada larangan melakukan peperangan atau pertumpahan darah pada bulan tersebut.
٢. هِجْرِيَّة :
tahun hijriah , hijriyah
سَنَةٌ هِجْرِيَّةٌ :
tahun hijriah
هجري : هِجْرِيّ [مفرد]: اسم منسوب إلى هِجْرة.
• التَّاريخ الهِجْريّ: التَّاريخ الذي يبدأ بهجرة النَّبيّ صلَّى الله عليه وسلَّم من مكَّة إلى المدينة سنة 622م.
• السَّنة الهِجْريَّة: السَّنة القمرية عدد شهورها اثنا عشر شهرًا تبدأ بالمحرَّم وتنتهي بذي الحجَّة.
٣. حَاسَبَ – يُحَاسِبُ :
menjaga tanggung jawab dengan , meminta keterangan , memegang tanggung jawab
مُحَاسَبَة :
laporan , pembukuan , perhitungan , akuntansi
حاسبَ/ حاسبَ على يحاسب، مُحاسبةً وحِسابًا، فهو محاسِب، والمفعول محاسَب
مُحَاسَبَةُ الضَّمِيْرِ :
Mawas diri
٤. اِعْتَبَرَ – يَعْتَبِرُ :
mempertimbangkan , menganggap , berpikir , memperhatikan
اِعْتِبَار :
mempertimbangkan , memikirkan
اعتبرَ/ اعتبرَ بـ يعتبر، اعتبارًا، فهو معتبِر، والمفعول معتبَر
٥. العَشُورَى و العاشُورَى و العَاشُورَاء :
tanggal 10 muharam, hari ke-10 bulan muharram
عَاشُورَا :
asyura
عَاشُورَاءُ : [ع ش ر]. “يَحْتَفِلُونَ بِعِيدِ عَاشُورَاءَ” : الْيَوْمُ الْعَاشِرُ مِنْ شَهْرِ مُحَرَّمٍ.
عاشوراء : عاشوراءُ [مفرد]:
1- اليوم *العاشِر* من شهر المُحَرَّم “صامَ عاشوراء- كان استشهاد الحُسين في يوم عاشوراء”.
2- نوع من الحلوى يُتَّخذ من قشور القمح واللَّبن والزَّبيبُ “قدَّمتُ إليه طبق عاشوراء”.
*10 Muharram (Asyura):*
Istilah muharram محرم artinya dilarang atau sacred.
Asyura berasal dari bahasa arab.
• Asyura berarti Hari ke-10 dalam bulan Muharram dalam bahasa Arab merupakan jenis bilangan ordinal
• Arti leksikal : kesepuluh (bhs arab)
*1. Bilangan dasar (kardinal)*
Bilangan 1 – 10
a. Mudzakkar, bilagan 10 : ٌعَشْر
b. Muannas, bilangan 10: ٌعَشْرَة
*2. Bilangan Ordinal*.
Bilangan ordinal digunakan setelah berhitung, bertingkat.
Bilangan ordinal dari ke-2 sampai ke-10 dibentuk berdasarkan pola :
a. Mudzakkar, pola : ٌفَاعِل
Bilangan ke-10 : ٌعَاشِر
b. Muannas, pola : ٌفَاعِلَة
Bilangan ke-10 : ٌعَاشِرَة
*Perbedaan dan Hubungan tahun Hijriah dengan Tahun Masehi:*
*Tahun Baru Masehi:*
– Tahun Baru Masehi dimulai pada tanggal 1 Januari setiap tahun.
– Penggunaan Tahun Baru Masehi dimulai sejak zaman Julius Caesar pada tahun 45 SM, ketika kalender Julian diperkenalkan.
– Namun, kalender Gregorian yang digunakan saat ini diperkenalkan pada tahun 1582 oleh Paus Gregorius XIII, yang memperbaiki kesalahan perhitungan waktu dalam kalender Julian.
*Tahun Baru Hijriah:*
– Tahun Baru Hijriah dimulai pada tanggal 1 Muharram setiap tahun.
– Penggunaan Tahun Baru Hijriah dimulai sejak zaman Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 638 M, ketika kalender Hijriah diperkenalkan.
– Kalender Hijriah berdasarkan pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M.
*Perbedaan antara Tahun Masehi dan Hijriah:*
– Tahun Masehi berdasarkan pada kalender solar (matahari), sedangkan tahun Hijriah berdasarkan pada kalender lunar (bulan).
– Tahun Masehi memiliki 365 hari dalam setahun, sedangkan tahun Hijriah memiliki 354 atau 355 hari dalam setahun.
– Tahun Hijriah sekitar 11 hari lebih pendek daripada tahun Masehi.
*Metode Penentuan Tahun:*
– Tahun Masehi ditentukan berdasarkan pada perhitungan waktu yang tepat berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari.
– Tahun Hijriah ditentukan berdasarkan pada pengamatan bulan sabit (hilal) pada awal bulan Muharram.
– Penentuan tahun Hijriah dapat berbeda-beda tergantung pada lokasi dan metode pengamatan hilal yang digunakan.
– Tahun Hijriah berbeda dengan tahun Masehi, karena tahun Hijriah berdasarkan pada kalender lunar (bulan), sedangkan tahun Masehi berdasarkan pada kalender solar (matahari).
– Tahun Hijriah sekitar 11 hari lebih pendek daripada tahun Masehi.
*Dasar Penentuan Tahun:*
– Tahun Hijriah ditentukan berdasarkan pada pengamatan bulan sabit (hilal) pada awal bulan Muharram.
– Tahun Masehi ditentukan berdasarkan pada perhitungan waktu yang tepat berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari.
Dalam konteks ini, tahun Masehi dan Hijriah memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal perhitungan waktu dan metode penentuan tahun. Sementara tahun Masehi berdasarkan pada kalender solar, tahun Hijriah berdasarkan pada kalender lunar.
*7 Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Sunnah yang dianjurkan*
Sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:
“Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. 1 tahun ada 12 belas bulan, di antaranya 4 empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
1. Bulan yang memiliki Peristiwa Penting Bagi Para Nabi
Muharram adalah bulan yang memiliki makna penting bagi *para Nabi*, yaitu:
a. Nabi Adam: Diciptakannya Nabi Adam AS dan istrinya Hawa. Selain itu, di bulan Muharram juga-lah Allah memberikan ampunan kepada Nabi Adam setelah memakan buah Khuldi yang dilarang oleh Allah.
b. Nabi Idris: Allah mengangkat derajat Nabi Idris di bulan Muharram.
c. Nabi Nuh: diselamatkan dari bencana banjir.
d. Nabi Ibrahim: diselamatkan dari kobaran api yang hampir merenggut nyawa Beliau.
e. Nabi Yusuf: dibebaskan dari penjara setelah difitnah karena laporan Al-Aziz yang merupakan majikannya.
f. Nabi Yaqub: di bulan Muharram Nabi Yaqub bisa melihat kembali setelah terpuruk dan jatuh sakit akibat putranya, Nabi Yusuf, menghilang. Hal ini tertuang di dalam Al-quran Surat Yusuf ayat 76.
g. Nabi Ayyub: diberikan kesembuhan dari penyakit kulit bernanah di sekujur tubuhnya.
h. Nabi Musa: diselamatkan dari kejaran Fir’aun yang terjadi pada 10 Muharram. Selain itu diturunkannya kitab Taurat dan tenggelamnya Fir’aun di Laut Merah juga terjadi pada bulan Muharram.
i. Nabi Yunus: berhasil keluar dari perut ikan setelah bertahan selama 40 hari.
j. Nabi Muhammad: peristiwa hijrahnya Beliau dari Mekah ke Madinah.
2. Termasuk Bulan yang Mulia
Di dalam Islam, terdapat 4 bulan yang sangat mulia, yang disebut sebagai bulan haram atau asyhurul hurum, yang salah satunya adalah Muharram. Selain Muharram, bulan lainnya yaitu Dzulhijjah, Rajab, dan Dzulqa’dah.
Pada bulan-bulan ini, umat Islam dilarang melakukan peperangan dan diperintahkan untuk melakukan amalan baik. Hal ini tertuang dalam Alquran surat At-Taubah ayat 36, yang artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At Taubah : 36).
3. Terdapat Hari Asyura (10 Muharram)
Hari Asyura adalah hari yang sangat penting dalam sejarah Islam karena terdapat banyak peristiwa besar yang terjadi. Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram ini menjadikan bulan Muharram sebagai bulan yang istimewa.
Oleh karena itulah, umat Islam disunahkan untuk menjalani puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram. Tak hanya itu, umat Islam juga disunnahkan menjalani puasa sehari sebelumnya yang disebut puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram.
4. Puasa Terbaik Setelah Bulan Ramadan
Ada waktu-waktu terbaik yang dianjurkan untuk menjalani ibadah puasa, salah satunya di bulan Muharram. Bahkan, Rasulullah telah bersabda bahwa puasa di bulan Muharram adalah ibadah puasa terbaik setelah bulan Ramadhan
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharram), dan salat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah)
5. Dilipatgandakan Pahala
Pahala dari ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadan akan dilipatgandakan oleh Allah. Hal tersebut telah disampaikan di dalam sebuah hadis, sebagai berikut:
“Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan semua haram (mulia) atas kalian seperti mulianya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Dan sesungguhnya kalian akan menghadap Tuhanmu sekalian dan Dia akan bertanya kepada kalian tentang amal perbuatkan kalian,” (HR. Bukhari dan Muslim).
6. Perhitungan Dosa juga Dilipatgandakan
Tidak hanya pahala yang akan dilipatgandakan, dosa yang dilakukan ketika bulan Muharram juga akan berlipat ganda. Artinya, dosa yang dilakukan sekecil apapun akan memiliki timbangan yang berat.
Dalam kitab tafsir *Ibnu Katsir* dijelaskan sebagai berikut: “Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa disamping melipatgandakan perbuatan baik.”
Untuk itulah, sebaiknya berhati-hati dan menimbang baik dan buruknya akibat dari segala tingkah laku dan aktivitas yang kita lakukan.
7. Bulan Pertama dalam Penanggalan Hijrah
Tanggal *1 Muharram* merupakan tanda peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Mekah ke Madinah yang terjadi pada tahun *622 Masehi*
Pada bulan Muharram menjadi waktu yang tepat untuk membuat *resolusi dan rencana* yang baik untuk 1 tahun ke depan.
*Amalan yang Dianjurkan pada Bulan Muharram*
1. Puasa sunnah pada bulan Muharram, terutama puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram dan puasa Tasu’a di tanggal 9 Muharram.
2. Memperbanyak surah Al-Ikhlas sebanyak 1.000 kali.
3. Menghindari perbuatan buruk, maksiat. Kita disarankan untuk memperbanyak kebaikan sekecil apapun.
4. Perbanyak sedekah dan melakukan pekerjaan fokus dan ikhlas.
والله اعلم بالصواب
شكرا على حسن اهتمامكم
عفوا