TRENGGALEK || Ekpos.com – Komitmen Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak hanya terlihat di medan tempur. Lewat pendekatan teritorial, para prajurit TNI kini semakin aktif mendampingi petani di Desa-desa dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Seperti yang dilakukan oleh Sertu Yulis Gunanto, Babinsa Malasan dari Koramil 0806-03/Durenan, Kabupaten Trenggalek, Rabu (16/7/2025), turun langsung ke areal persawahan bersama Bhabinkamtibmas Polsek Durenan, Aipda Teguh Waseso dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Budi Santoso. Ketiganya bersinergi mendampingi Kelompok Tani (Poktan) Bahagia dalam kegiatan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Kegiatan ini dilaksanakan di lahan pertanian Desa Malasan yang tengah memasuki fase pertumbuhan padi, dengan tujuan utama menekan populasi hama tanaman seperti wereng, penggerek batang dan hawar daun. Serangan hama ini dinilai sangat merugikan petani jika tidak ditangani secara terpadu dan berkelanjutan.
“Gerdal ini kami lakukan untuk menekan perkembangan OPT yang dapat merusak tanaman padi dan menurunkan hasil panen. Kehadiran kami di tengah petani adalah bentuk dukungan konkret terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar Sertu Yulis Gunanto.
Dengan semangat gotong-royong, proses penyemprotan pestisida ramah lingkungan dilakukan di lahan yang dikelola oleh Poktan Bahagia. Selain itu, PPL setempat juga memberikan penyuluhan langsung kepada petani tentang teknik pengendalian hama terpadu dan penggunaan pestisida yang efektif serta tidak menimbulkan resistensi tanaman.
Budi Santoso, selaku PPL Desa Malasan, menjelaskan bahwa, edukasi kepada petani menjadi bagian penting dari Gerdal. “Kami ingin petani tidak hanya mengandalkan pestisida, tapi juga mengedepankan pola tanam sehat dan monitoring rutin terhadap lahan,” jelasnya.
Dukungan Polri juga terlihat dalam kegiatan ini. Aipda Teguh Waseso menyampaikan bahwa, keterlibatan Bhabinkamtibmas menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas Desa, baik dari sisi ketahanan pangan maupun keamanan sosial.
“Ketahanan pangan adalah fondasi stabilitas nasional. Kami di kepolisian mendukung sinergi ini agar masyarakat lebih sejahtera dan Desa semakin aman,” tuturnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk nyata implementasi tugas pembinaan teritorial Babinsa, yang tidak hanya fokus pada keamanan, tetapi juga aktif mendukung program-program strategis pemerintah, termasuk swasembada pangan dan pengendalian dampak perubahan iklim terhadap pertanian.
Sinergi TNI, Polri, PPL dan petani lokal di Desa Malasan menjadi contoh bagaimana kekuatan nasional bisa tumbuh dari akar rumput.
Dari sawah-sawah inilah, ketahanan nasional dirajut, melalui kerja bersama, bukan hanya parade seremonial, tetapi aksi nyata yang memberi dampak langsung bagi rakyat. (Red).