Demak – ekpos.com – Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakan sendi-sendi kehidupan. Dampak terbesar terjadi pada sektor ekonomi yang mengakibatkan perekonomian negara semakin terpuruk.
Banyak pelaku usaha yang gulung tikar dan jutaan orang kehilangan pekerjaan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berada di garis depan guncangan ekonomi karena pandemi Covid-19.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor UMKM ini tentu sangat berpengaruh terhadap kondisi perkenomian Indonesia.
Semua Kabupaten di Indonesia termasuk Kabupaten Demak merasakan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini.
Untuk mencari solusi bagi UMKM akibat dampak pandemi Covid-19, Forum Komunikasi Santri (Fokus) Kabupaten Demak bersama HNSI Kabupaten Demak menggelar webinar yang mengusung tema “Nasib Ekonomi Rakyat dan Survivalnya di Tengah Pandemi Covid-19”.
Acara yang digelar secara virtual melalui zoom meeting itu, menghadirkan narsumber Drs. Fathan Subchi, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Prof DR Muh Maksum Mahfud, Wakil Ketua Umum PBNU, Prof DR Olivia Fahrunnisa, Dekan Fakultas Ekonomi Unisula dan Ali Abdul Rohman, S.T Ketua Kadin Jateng.
Ketua Fokus Demak, Shofiyul Arief menyatakan bahwa, webinartersebut bertujuan untuk membantu para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam menghadapi tantangan berat ditengah perlambatan ekonomi akibat perang dagang dan pandemi virus corona (Covid-19).
Selain itu, untuk menyusun strategi yang sekiranya tepat guna bagi kelangsungan usaha saat ini dan ke depannya serta upaya strategi penanganan pembiayaan bermasalah untuk menjaga kualitas pembiayaan.
“Mendapatkan program bantuan pemerintah ini cukup membawa udara segar bagi para pengusaha UMKM yang berharap dapat menambah modal usahanya, dan memutar kembali barang dagangan mereka yang sebelumnya telah mengalami penurunan omzet,” kata Shofiyul Arief, Rabu (4/8/2021).
Menurutnya, UMKM merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional yang memiliki peran sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, penyedia lapangan kerja terbesar, pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta kontribusinya terhadap neraca pembayaran.
“UMKM juga memiliki peran penting khususnya dalam perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi pedesaan,” ujar Sofiyul Arief.
Webinar yang dipandu oleh Mansur Hidayat, Dosen IAIN Kudus itu berlangsung seru.
Setelah para narasumber memaparkan materinya, diadakan sesi tanya jawab yang berlangsung secara interaktif antara peserta dengan narasumber.
Webinar yang diikuti ratusan peserta ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan ditutup dengan pemberian apresiasi secara online kepada masing-masing narasumber dan foto bersama. (Red).