Jakarta – ekpos.com – Kemenangan Taliban tidak akan secara langsung membuat gerakan terorisme di Indonesia menjadi lebih kuat. Namun kemenangan Taliban ini dikhawatirkan menimbulkan euforia dan dapat memicu semangat dan menginspirasi kelompok radikal dan teror di Indonesia untuk mendirikan negara Islam.
Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015, As’ad Said Ali mengatakan bahwa; berkaitan dengan tampilnya Taliban sebagai wajah baru di Afganistan, saat ini muncul euforia bagi kelompok terpapar radikal dan terorisme.
“Kelompok ini menganggap bahwa kemenangan Taliban itu adalah kemenangan mereka, dan menganggap Taliban adalah sebagaian dari perjuangan untuk menegakkan Khilafah Islamiyah. Padahal jelas, Taliban hanya memplokamirkan sebagai maroh Islam Afganistan, melanjutkan kesultanan dahulu,” ujar As’ad Said Ali, Jakarta, Rabu (23/9).
Euforia ini pada akhirnya akan redam saat menyadari bahwa, Afganistan adalah negara nasionalis berkebangsaan yang tidakw terkait dengan kepentingan untuk membuat Khilafah Islamiyah dunia.
Taliban terdiri dari beberapa kelompok radikal, ekstrim, dan moderat. Saat ini masih proses dalam menjalankan pemerintahan baru, masih belum mencapai stabilitas, sehingga belum muncul kelompok mana yang dominan.
Hal ini akan menjadi persoalan apabila kelompok Taliban yang paling radikal tampil, sehingga perlu diwaspadai dan diantisipasi.
“Masyarakat harus tetap sadar dan memahami terkait bahaya radikalisme. Kebangkitan Taliban dapat dijadikan amunisi untuk membangkitkan jiwa perjuangan untuk menegakkan paham mereka yang bertentangan dengan Pancasila,” himbau As’ad yang juga merupakan mantan Wakil Kepala BIN.
Menurutnya, apabila hal ini tidak diantisipasi makan akan terjadi instabilitas, persoalan yang meresahkan dan mengganggu kehidupan berbangsa dan bernegara kita yang sudah aman dan damai. (Red).