Bandung- Ekpos,com
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Rosihon Anwar, menegaskan sejak 2021, UIN SGD Bandung sudah mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Selain untuk memenuhi target kinerja lembaga, juga dalam rangka meningkatkan keunggulan civitas akademika.
“ Kami sangat mengapresiasi dukungan para Dekan, Wakil Dekan dan semua pimpinan untuk merealisasikan program ini.Bahkan, di PTKIN sudah dibahas. Kita, UIN Bandung lebih maju. Tidak hanya pertukaran mahasiswa lintas prodi dalam satu fakultas dan satu universitas, di kita sudah ada juga yang lintas universitas. Ke depan, program MBKM lain dapat dilaksanakan, seperti magang dan yang lainnya,” kata Rosihon, saat membuka Workshop Penjaminan Mutu MBKM (LPM) UIN SGD Bandung di Jatinangor, Kamis (4/11/2021).
Ia pun mengakui bahwa implementasi MBKM masih banyak kekurangan. Namun dia mengingatkan semua civitas akademika untuk melakukan perbaikan terus menerus. Sebagaimana diketahui, MBKM merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi sejak 2020. Di UIN SGD Bandung, kebijakan itu ditindaklanjuti dengan berbagai langkah. “SK Rektor tentang waktu pelaksanaan MBKM diterbitkan. Kemudian dibuatkan pedomannya, studi banding ke perguruan tinggi lain, mengundang pakar dan berbagai diskusi serta rapat di tingkat pimpinan. Pedomannya sendiri disampaikan ke Senat Universitas dan disahkan pada 26 April 2021,” tegasnya.
Tidak hanya payung hukum, secara teknis, disiapkan pula aplikasi MBKM. Kemudian dilakukan berbagai sosialisasi baik di tingkat pimpinan maupun di tingkat program studi. “Mahasiswa pun mendapatkan sosialisasi secara daring pada 18 Agustus 2021. Di tingkat prodi pada 11 Agustus 2021,” jelasnya.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Ija Suntana menyatakan pelaksanaan MBKM akan dievaluasi dari sisi mutunya.
“Kita hari ini melakukan workshop untuk memastikan agar alat ukur dalam hal standar mutu terumuskan dengan baik dan program yang dilaksanakan terjaga mutunya,” ucapnya.
Kustiwan, Ph.D, Kepala Pusat Pengembangan Standar Mutu pada LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyatakan, bahwa implementasi MBKM di universitasnya masih proses menuju integrasi dengan program akademik. “Kami masih persiapan dari sisi implementasi secara sistematik, dijajaki teknisnya. Disusun pula desainnya agar terintegrasi dengan kegiatan akademik lainnya. Implementasinya dalam satu dua semester ke depan,” kata Kustiawan yang tampil sebagai pembicara.
Direktur Pendidikan dan Internasionalisasi Universitas Padjadjaran Mohamad Fahmi, Ph.D menyatakan proses pelaksanaan MBKM di Unpad dimulai dengan tahapan Prodi melakukan matching mata kuliah bentuk kegiatan pembelajaran MBKM. Memberikan penawaran kepada mahasiswa prodinya. Mahasiswa melakukan pendaftaran setelah mendapatkan persetujuan dosen wali atau program studi.*** rie