CIMAHI-Ekpos.com
Situasi pandemi Covid-19 berimplikasi signifikan ke semua aspek kehidupan. Tak terkecuali aspek pendidikan. Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dituntut untuk mencari solusi atau formula strategis dan antisipatif. Agar proses belajar dan mengajar tetap berjalan pemerintah mengelurakan kebijakan sistem pembelajaran online/offline.
Pembelajaran Online sebagai suatu mode penyampaian informasi tidak hanya memerlukan strategi pembelajaran yang efektif, tetapi juga harus bisa bersinergi dengan komponen teknologi belajar, serta model pedagogis. Ketiganya harus disusun dalam kerangka integratif dengan tetap meperhatikan konteks sosial dan kultural.
Dengan Sistem Pembelajaran Online pendidik dan anak didik harus berusaha mengenal berbagai aplikasi yang dapat menunjang pembelajaran. Sehingga lebih banyak aplikasi yang harus dipelajari dan dikuasainya. Tidak hanya itu, guru juga harus mengkondisikan agar siswa pun lebih melek teknologi.
Menurut Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Cimahi, Drs. Rudaya. M. M.Pd mengatakan model pembelajaran online diharapkan bisa mendorong para siswa mandiri dan membentuk sikap jujur.
“ Tentu kebijakan pemerintah dengan sistem pembelajaran online menjadi suatu harapan semua , agar anak sebagai regenerasi,terbentuk pribadi mandiri dan punya prilaku jujur. “ ujar Rudaya saat memberi sambutan dalam acara Pertemuan dan silaturahmi orang tua kls XII dan pembagian raport peserta didik, di Aula, Kamis,(06/01/2022).
Menurut Rudaya dalam hubungan proses pembelajaran itu, akan muncul ungkapan, sikap, tindakan dan karakter yang berorientasi menjadi produk kemandirian dan kejujuran.
Harapan itu kata Dia menjadi suatu korelasi yang tidak bisa dipisahkan, tapi kalau memposisikan secara makro belum bisa dihrapkan secara optimal.
“ Kalau dalam posisi makro prodak pembelajran online tentang kemandirian dan kejujuran belum optimal, “ akunya.
Sebab itu, lanjut Rudaya perlu tindak lanjut mencari solusi yang bisa mengintensipkan dan mendorong siswa memiliki kemandirian dan kejujuran
“ Jelas sekali perlu tindak lanjut mencari solusi strategis.Dan sekarang kebijakan pemerintah sudah mengeluarkan pembelajaran online 50 % – ofline 50 %.” Ucapnya.
Tapi meski begitu, sambung Rudaya, Anak tetap memilih tatap muka untuk lebih optimal, Sementara online bukan tidak berhasil tetapi belum maksimal.
“ Kita sambil mengimbangi kebijakan pemerintah, sesuai level PPKM, PBM di MAN Cimahi tetap berjalan dengan pembelajaran online-offline (50:50) Satu hari online, satu hari offline.” Terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, bukan saja acara pembagian buku laporan kompetensi siswa oleh wali kelas masing masing. Tapi juga diadakan pendataan siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dari data yang terungkap banyak Lulusan MAN Cimahi bisa masuk ke PTN,( UI,ITB, UNPAD, IPB, UIN, Polban, Unbraw, UPI) Ikatan Dinas, Akmil/Akpol.*** Hargib