Jakarta – ekpos.com – Pengurus Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Jakarta Barat menggelar Konfercab II bertema “Pergunu dan Arah Kebijakan Abad 21“ (01/23) bertempat di SMPN 89 Jakarta dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.
Diketahui, dari proses Konferensi Cabang (Konfercab) II Pergunu Jakarta Barat pemilihan telah terpilih H Nur Sehat, M.Pd, sebagai Ketua PC Pergunu Jakarta Barat periode 2022 – 2027 yang turut disaksikan oleh Wakil Ketua LP Maarif DKI Jakarta, Dr KH Abdul Ghofar Syarif, Sekretaris PCNU Jakarta Barat, KH Endang Hermansyah, M.Pd dan seluruh Ketua dan Perwakilan PC Pergunu se- DKI Jakarta.
Ketua PC Pergunu Jakarta Barat, H. Nur Sehat, M.Pd menyampaikan, kita harus bangga menjadi Guru yang berada dalam wadah Pergunu dengan meningkatkan profesionalitasnya sebagai pendidik sesuai tuntutan abad 21.
“Kita harus membantu dan mampu membendung faham radikalisme dan intoleran serta menjaga kekompakan pergunu Jakarta Barat agar lebih berkontribusi lagi dan menjalankan program – program yang bermanfaat untuk guru NU di Jakarta barat pada khususnya,” tutur H. Nur Sehat.
Hal yang sama disampaikan Sekretaris PCNU Jakarta Barat, KH KH Endang Hermansyah, M.Pd dalam sambutannya, mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Konfercab II Pergunu Jakarta Barat, mudah- mudahan Pergunu Jakarta Barat terus menjadi pengajar yang bagus dan bisa mewujudkan organisasi profesi dan perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan kompetensi abad 21.
Sementara, Ketua PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) DKI Jakarta, Lutfi Hakim Wahid, MM dalam sambutannya mengatakan, anggota Pergunu harus terus meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya. Diantaranya yang harus dikuasai oleh guru dan dosen ialah Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional.
Gus Lutfi, panggilan akrab Lutfi Hakim Wahid merinci kompetensi yaitu Pertama kompetensi sosial menjadi salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh guru. Kedua memiliki kompetensi kepribadian yang baik, Ketiga kompetensi pedagogik yang harus dikuasi oleh guru karena harus mengetahui karakteristik, latar belakang dan pemilihan metode pembelajaran yang baik untuk siswa/mahasiswa dan yang terakhir adalah Kompetensi Profesional dimana guru NU harus menjadi guru penggerak dalam meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk layanan pembelajaran. Energi guru/dosen adalah ilmu pengetahuan.
“Yang tak kalah penting adalah membangun semangat kolektifitas. Kita harus galakan lagi sebagai kekuatan organisasi, kita bisa melakukan perubahan dengan tiga hal karena kesadaran, kemandirian, dan keberlanjutan, Negara kita akan maju apabila kesadaran masyarakatnya baik,” tutur Gus Lutfi.
Gus Lutfi mengajak, agar anggota Pergunu harus menjadi pembelajar, dimana sekolah harus meningkatkan literasi dan menguasai pembelajaran digital, sekolah dengan metode digital harus dibangun dan dikembangkan, agar selalu update atas perkembangan dan kebutuhan dengan melakukan proses pembelajaran yang adaptif dan aktual sesuai kebutuhan, karakteristik dan perkembangan zaman. “Salah satu jawabanya adalah mengenal dan memiliki produk produk milik PT Balai Pustaka,” pungkasnya. (Red).