Lazimnya, bila kita menyukai seseorang, maka saat dia datang ke rumah kita, pasti kita akan sambut kedatangannya dengan hati yang gembira dan berusaha untuk memperlakukannya dengan sebaik-baiknya. Tidak mungkin kita menyia-nyiakannya sama sekali”menghormati tamu wajib hukumnya”. Begitu pula untuk menyambut Ramadhan, bulan yang dipenuhi dengan rahmat dan karunia Allah, kita harus mengadakan persiapan-persiapan yang dianggap perlu dan bermanfaat, terutama dalam meningkatkan takwa kepada Allah ﷻ. Pertanyaannya sudahkah Kita secara umum melakukan kegiatan seperti berikut?:
Persiapan Pertama; Hendaknya kita mengadakan atau memprakarsai kegiatan ceramah di akhir bulan Sya’ban untuk menyambut bulan Ramadhan. Ceramah itu bisa dilakukan di majelis ta’lim dan tempat-tempat pengajian, atau pengarahan-pengarahan singkat untuk keluarga kita masing-masing. Dalam ceramah itu dijelaskan berbagai bimbingan bagi jamaah atau keluarga kita, agar dapat mengisi bulan yang penuh berkah itu dengan amal ibadah yang diridhai oleh Allah ﷻ. Jangan sampai terjadi, bulan yang teramat agung itu berlalu begitu saja, tanpa meninggalkan kesan yang mendalam yang dapat meningkatkan ibadah dan amal shaleh kita kepada Allah ﷻ.
Ceramah pengarahan menyambut bulan Ramadhan ini dilakukan Nabi di depan para sahabatnya, dengan menyampaikan ceramah singkat mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan tuntunan Ramadhan. (Hadits Dhaif, Riwayat Ibnu Khuzaimah: 1780, al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman: 3455).
Persiapan Kedua: adalah dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban, yaitu bagi mereka yang sebelum datangnya bulan itu telah membiasakan puasa sunnah. Namun demikian satu atau dua hari menjelang masuknya bulan Ramadhan dilarang melakukan puasa sunnah, kecuali bagi mereka yang sudah membiasakannya. (Hadits Shahih, riwayat Bukhari: 1833 dan Muslim: 1956. teks hadits riwayat al-Bukhari). Mengenai larangan puasa sunnah satu atau dua hari menjelang masuk Ramadhan, kecuali bagi mereka yang telah membiasakannya, disebutkan dalam hadits Nabi. (Shahih,Bukhari:1781&Muslim: 1812).
Persiapan Ketiga; Persiapan selanjutnya adalah menyambut bulan Ramadhan dengan “tahni’ah”, yaitu menggembirakan umat Islam dengan kedatangan bulan itu yang penuh rahmat. Rasulullah bertahni’ah menyambut bulan Ramadhan dengan sabdanya: dibahas dalam (Riwayat al-Nasa`i:2079&Ahmad:8631. dengan redaksi hadits dari al-Nasa’i). Intinya; dalam melaksanakan puasa diharapkan tidak hanya dapat meninggalkan makan, minum dan segala yang membatalkannya, akan tetapi harus dapat menjaga diri dari segala perbuatan yang tercela. Puasa itu diharapkan dapat membentuk sikap mental kita, menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah dan beribadah dengan penuh keikhlasan.
Tidak Kalah Pentingnya lagi. Selain dari itu dalam sebuah hadis disebut; Pertama; Persiapan fisik dan mental. Tujuannya adalah agar kita tidak canggung ketika ramadhan datang. Kedua; Persiapan ilmu pengetahuan, terutama ilmu agama dan khususnya adalah ilmu yang berkaitan dengan puasa ramadhan. (1) Niat berpuasa; (2) Imsak yaitu menahan diri dari perbuatan yang membatalkan ibadah puasa: dan ketiga Menjalin silaturahmi. Alangkah nikmatnya ketika Ramadhan datang kita hidup saling berdampingan dan penuh rasa cinta dan persaudaraan dengan sesama. Jika selama ini ada diantara kita saling gesek, bertengkar dan sebagainya, mari kita saling maaf memafkan.
Itulah kiranya beberapa persiapan yang mesti kita siapkan memjelang datangnya ramadhan agar Ramadhan ditahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Dan masih banyak lagi yang lain sesuai dengan kondisi dan kemampuan seseorang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab atas berjalannya suatu aktifitas kaum muslimin.Walahu A’lam Bishowab.
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti PerguruanTinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengem-bangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri/Ketua Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/search?q=buku+a.rusdiana+ shopee& source (3) https://play.google.com/store/books/author?