Oleh: Ahmad Rusdiana. (Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
TUJUAN utama puasa ramadhan adalah menjadi insan yang bertakwa. Puasa ramadhan mengajarkan manusia untuk senantiasa menjaga panca inderanya dari berbagai perbuatan yang kotor dan tidak terpuji, dan sejenisnya. Disinilah, Allah mewajibkan orang yang beriman untuk berpuasa, tidak lain adalah agar menjadi orang yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 183. Namun yang jadi pertanyaan “Kenapa hanya taqwa yang diistimewakan oleh Allah Swt?. Bahkan kepada kita, hingga disetiap khutbah Jum’at pun diwajibkan untuk berwasiat taqwa sebagai salah satu rukun dalam khutbah jum’at. Selain itu, apabila pada momen ramadhan sebagai bulan pembinaan yang telah berlalu ini, ternyata kita belum bisa merubah diri kita menjadi orang yang bertaqwa, maka Allah dengan penuh kasih sayang masih memberikan kesempatan selama kita masih hidup di dunia, yaitu dengan memberikan sarana berupa ibadah secara umum agar kita tetap berusaha untuk menjadi orang yang bertaqwa, sebagaimana difirmankan Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 21, yang artinya “Wahai manusia sembahlah Tuhan mu, Tuhan yang telah menciptakan kalian semua dan orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa”(QS.Al-Baqarah[2]:21).
Jadi sebenarnya apa urgensi taqwa bagi kita umat manusia, sehingga Allah begitu serius memperingatkan manuasia untuk menjadi orang yang bertaqwa. Dan ternyata predikat taqwa yang diperintahkan oleh Allah Swt. itu sangatlah penting bagi kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Sebab dalam firman Allah surat al-Baqarah ayat 194, yang artinya: “ …..bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertaqwa…”. (QS. Al-Baqarah[2]:194).
Begitu pentingnya taqwa bagi kehidupan kita, maka kita harus berusaha semaksimal mungkin agar bisa menjadi orang yang bertaqwa, bahkan para ulama menyebutnya “Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa”.
Baca: https://ekpos.com/2022/04/04/raih-predikat-taqwa-melalui-shaum-ramadhan/
Meskipun kita tahu bahwa untuk menjadi orang yang bertaqwa bukan hal yang mudah, sebab sedikitnya harus melalui 5 kreteria. Kelima krireria tersebut lebih jelasnya berikut ini lima ciri-ciri orang yang bertakwa sebagaimana yang disebut di dalam al-Quran surah Ali Imran ayat 133-136;
Artinya: Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan untuk mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.(133) yaitu orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.(134) Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau mendzalimi diri sendiri, ia segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.(135) Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal.(136).(QS.Ali Imran [3]:133-136).
5 kriteria sebagai tanda orang bertaqwa, yaitu:
Pertama;Menahan amarah; Orang yang bertakwa adalah mereka yang sanggup menguasai diri di kala marah sedang memuncak. Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang tidak gampang dikuasai oleh amarahnya. Tingkat kesabaran mereka luar biasa, sehingga saat marah ia masih mengalahkan nafsu amarahnya. Dengan demikian, bukan termasuk dalam kategori orang bertakwa jika mereka sering emosi dan suka marah.
Kedua; Menafkahkan sebagian harta; Orang yang bertakwa bukan saja mereka yang mengeluarkan zakat sebagai kewajiban atas harta kekayaannya, namun juga mau mengeluarkan sebagian hartanya untuk sedekah. Dengan demikian, orang-orang yang kikir, pelit dan bakhil bukan termasuk dalam kategori orang-orang yang bertakwa, sebab mereka tidak mau mengeluarkan sebagian hartanya, baik untuk memenuhi kewajiban zakat maupun sedekah.
Ketiga; Memberi maaf; Kesalahan seseorang kepada orang lain adalah merupakan dosa yang berhubungan langsung dengan sesama. Dosa seperti ini baru bisa dimaafkan jika seseorang yang disakiti mau memberikan kata maaf. Namun, jika tidak, maka selamanya dosa itu tidak akan terhapus, bahkan Allah pun tidak akan memberikan pengampunan terhadap dosa tersebut.
Keempat; Mengerjakan kebaikan; Orang-orang yang bertakwa itu selalu melakukan kebaikan. Mereka tidak suka dengan perbuatan kemungkaran yang bisa menimbulkan kemuzaratan. Bukanlah termasuk orang-orang bertakwa jika seseorang itu selalu berbuat kerusakan.
Kelima ; Mohon ampun atas kesalahan; Ciri-ciri orang yang bertakwa, jika mereka cepat-cepat menyadari kesalahan yang diperbuat, lalu beristigfar, memohon ampun kepada Allah. Sementara yang bukan orang bertakwa, jika saat salah ia tidak sadar, atau jika pun sadar namun tetap ia jalani kesalahan itu tanpa ada niatan untuk beristigfar memohon ampun kepada Allah dan memperbaiki diri.
Bukankah kelima kriteria itu diajarkan dalam madrasah ramadhan?. Ramadhan mengajarkan orang yang berpuasa akan selalu menjaga hati dan jiwanya dari segala perbuatan dan perkataan yang tidak berguna. Orang yang berpuasa akan selalu menjaga lidahnya, mulutnya, dan telinganya dari perkataan dan pendengaran yang sia-sia. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa merupakan perisai dari perbuatan yang sia-sia dan dosa”. (HR. Muslim).
(Wallahu A’lam Bishowab)
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Guru Besar bidang Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Peneliti PerguruanTinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) sejak tahun 2010 sampai sekarang. Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al-Misbah Cipadung-Bandung yang mengem-bangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri/Ketua Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 50 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK-TPA-Paket A-B-C. Rumah Baca Masyarakat Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis.
Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1)http://digilib.uinsgd.ac.id/ view/creators.(2)https://www.google.com/search?q=buku+a.rusdiana+shopee&source(3) https://play.google.com/store/books/ author?id.*** Red