CIMAHI, Ekpos.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Pendidikan mengimbau para siswa untuk membawa perbekalan makan dari rumah. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan hepatitis akut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono mengatakan, dari informasi yang diterimanya salah satu penularan hepatitis misterius tersebut bersumber dari aktifitas makan. Dirinya mengimbau para orang tua siswa untuk membekali anak-anaknya makanan dan peralatannya dari rumah.
“Yang bisa dilakukan kami mengimbah agar anak-anak membawa makan sendiri sehingga gak perlu belanja di luar, beli makanan di kantin dan pedagang. Karena faktanya sekolah di kita banyak pedagang di luar,” imbuh Harjono pada Rabu (18/5/2022).
Ia menegaskan kantin sekolah akan tetap dibuka. Hanya saja untuk mencegah penularan penyakit hepatitis misterius tersebut pihaknya akan melakukan pembatasan kapasitas kantin sekolah maksimal 75 persen.
“Kalau kantin ditutup tidak mungkin karena bertentangan dengan SKB 4 Menteri. Akhirnya kantin dibatasi hanya 75 persen,” terang Harjono.
Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinkes Kota Cimahi, Dwihadi Isnalini mengatakan, antisipasi awal pihaknya sudah menyebarluaskan informasi mengenai hepatisis akut tersebut kepada Puskesmas, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
“Apabila ditemukan ada anak-anak atau pasien yang bergejala serupa untuk segera dilakukan tindakan sesuai arahan Kemenkes,” imbuh Dwihadi.
Dirinya menegaskan, sejauh ini belum ada warga Kota Cimahi yang dilaporkan terkena hepatisis misterius. Namun pencegahan akan tetap dilakukan pihaknya.
“Harapannya ya jelas jangan sampai kasus tersebut masuk ke Cimahi,” ujarnya.
Kemudian yang akan jadi salah satu fokus perhatian pihaknya adalah anak sekolah di Kota Cimahi. Sebab berdasarkan informasi, hepatisis akut tersebut lebih rentan terkena terhadap anak dibawah 16 tahun.
Rencananya pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan akan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Apalagi saat ini aktivitas pembelajaran sudah dibuka kembali usai libur lebaran.
“Kita belum tahu penyebabnya dari virus yang mana. Tetapi, melihat pemberitaan yang ada sudah ada kejadian di Indonesia, makanya diperlukan kewaspadaan,” kata Dwihadi.
Untuk kewaspadaan di lingkungan masing-masing, pihaknya meminta masyarakat untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Tetap cuci tangan, menjaga kebersihan, makan sehat dan bergizi, diusahakan orang tua membawa bekal dari rumah,” sebutnya.
Apabila merasakan gejala seperti mual hingga muntah, diare yang hebat diminta untuk segera dilakukan pemeriksaanebih lanjut.
“Apabila ditemukan mual muntah, diare yang hebat agar segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jangan takut untuk dibawa ke faskes atau rumah sakit,” pungkasnya.**