Jakarta – ekpos.com – Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar – Puan (LGP), H. Mochtar Mohamad mengungkapkan, Sisa 2 tahun Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi rentan turbulensi politik, oleh karena itu perlu langkah konkrit penguatan Kabinet Jokowi melalui reshuffle.
Biasanya reshuffle kabinet dilakukan pada hari Rabu. “Momen yang paling pas Rabu Pahing 2 November 2022,” ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (25 Oktober 2022).
Menurutnya, gestur Jokowi di ulang tahun Partai Golkar pertanda reshuffle semakin dekat.
“Dalam memperkuat kabinet sebaiknya 3 anggota Kabinet dari Nasdem diganti dari PKS. Langkah ini bisa mengubah konstelasi Pilpres, Pileg dan Pilgub di DKI, Jateng, Sumut dan lainnya. Begitu juga untuk anggota Kabinet PAN dan PPP perlu ditambah agar kedua partai ini lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4% dan untuk semua Wamen diberikan ke kader PDI Perjuangan,” kata Mochtar.
Menurutnya, langkah tersebut juga menghindari politik identitas tumbuh berkembang di tanah air.
Langkah kedua, kata dia, untuk menghindari politik identitas maka perlu dibangun 3 poros Koalisi Nasionalis Religius.
Contoh Pertama:
PDI Perjuangan 128 kursi + PAN 44 kursi + PPP 19 kursi (191 kursi)
Kedua: Gerindra 78 kursi + PKB 58 kursi (138 kursi)
Ketiga: Golkar 85 kursi + PKS 50 kursi (135 kursi)
Kemudian ada juga poros yang sudah terbentuk tinggal disempurnakan.
Pertama PDIPerjuangan 128 kursi
Kedua Gerindra 78 kursi + PKB 58 Kursi (136 kursi)
Ketiga Golkar 85 kursi + PAN 44 kursi + PPP 19 Kursi + PKS 50 kursi (198 kursi)
“Dengan konfigurasi 3 poros di atas kesinambungan pembangunan Kabinet Jokowi berlanjut termasuk Ibu Kota Negara (IKN),” pungkas Mochtar. (Red).