Demak – ekpos.com – Para pengusaha yang tergabung dalam APINDO di Demak kini melirik kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sebagai suatu keniscayaan. Untuk menerapkannya, para pengusaha memulai transisi secara perlahan. Pada saat bersamaan, sektor tenaga kerja juga didorong untuk meningkatkan kemampuan.
Dalam situasi yang demikian, APINDO Demak memasukkan tantangan AI ini dalam prioritas program kerjanya dan menggelar seminar nasional di Gedung DPRD Kabupaten Demak, Kamis (20 Juli 2023).
“Cepat atau lambat dunia usaha di Indonesia akan segera menyesuaikan dengan AI / digitalisasi bahkan di negara tetangga, Singapura, 39 persen perusahaan telah menerapkan AI dan 46 persen mulai mengeksplorasi AI serta Roadmap Perekonomian Apindo 2024-2029 juga akan memperhitungkan AI dalam penyusunannya,” ucap Surya Efendi, Sekretaris Umum Apindo yang juga ketua panitia kegiatan ini.
Seminar nasional yang mengusung tema ”Bersiap melompat jauh, bagaimana dunia usaha bertahan di era AI (digitalisasi)” menghadirkan pembicara nasional DR M. Adityawarman, MBA yang juga Dewan Pengawas BP Jamsostek dan diikuti ratusan eksekutif perusahaan dari Demak, Semarang, Kendal, Jepara, Kudus, Pati, Rembang, unsur Pemerintah, Legislatif, IKM serta mahasiswa.
Sementara itu, Ketua Umum Apindo Demak, MH Ilyas, SH, MH menegaskan, Pengusaha di Demak telah bersiap dan berdaptasi dengan AI. “Keterbukaan dengan digital menuntut kita sebagai pelaku usaha untuk berpikir kreatif agar mampu mengembangkan sebuah produk, mengasah kemampuan SDM, mentransformasi proses dan fasilitas sarana produksi yang seluruhnya dapat terlaksana dengan baik Kolaborasi dari berbagai pihak yang kini dengan mudah terhubung melalui digital juga dilakukan miskipun ini juga tantangan tersendiri bagi kami,” tegasnya.
Sementara Ketua DPRD Demak, H Fahrudin bisri dalam sambutannya, menyambut baik acara ini dan akan terus mendorong dalam memajukan dunia usaha melalui regulasi yang adaptif, agar Demak segera melesat mengejar ketertinggalan dengan daerah sekitarnya.
“Dirinya mewanti wanti para pengusaha betul-betul memperhatikan tehnologi kecerdasan buatan ini, agar tidak mengambil alih seluruh aspek usaha karena akan berdampak pada meningkatnya pengangguran,” ungkapnya. (Red).