Refleksi Harin Anak Sedunia, di Tengah Tragedi Kemanusiaan Palestina

Pakar Manajemen Pendidikan, Prof.Dr.A.Rusdiana/ dok. Photo, Istimewa

Oleh : Ahmad Rusdiana

Hari Anak Sedunia atau World Children’s Day jatuh pada tanggal 20 November. Hari Anak Sedunia saat ini di peringati ditengah terjadinya tragedi kemanusiaan dengan terbunuhnya ribuan anak anak  Palestina.

Hari Anak Sedunia adalah aksi tahunan UNICEF untuk anak-anak, oleh anak-anak, dan menandai diadopsinya Konvensi Hak-Hak Anak. Peringatan ini sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak.

Dalam catatan sejarahnya Hari Anak Sedunia pertama kali ditetapkan pada tahun 1954 dan dirayakan pada tanggal 20 November setiap tahun. Secara umum, tujuan Hari Anak Sedunia untuk “mempromosikan kebersamaan internasional, kesadaran di antara anak-anak di seluruh dunia, dan meningkatkan kesejahteraan anak”.

Secara khusus, peringatan tahunan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak serta menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang masalah yang dihadapi anak-anak di seluruh dunia.

Peringatan Hari Anak Sedunia diinisiasi oleh Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Children’s Fund (UNICEF). Dilansir situs resminya, Hari Anak Sedunia tahun 2023 mengusung tema For Every Child, Every Right” yang artinya” Untuk Setiap Anak, Setiap Hak”. Tema ini mengingatkan kita semua bahwa; Hak anak adalah hak asasi manusia”.  Peringatan Hari Anak Sedunia memberikan ruang bagi anak-anak dan remaja untuk bersuara mengenai isu-isu yang penting bagi mereka. Dengan memprioritaskan hak dan partisipasi anak, kita dapat membantu membangun masa depan yang lebih baik bagi semua orang.

Terkait Hari Anak Sedunia, Guru besar Manajemen Pendidikan, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN SGD Bandung,Prof.Dr.Ahmad Rudiana,MM, terang menderang mengupas  secara tuntas.

Pertama. Esensi dari Peringatan Hari Anak Sedunia untuk Konteks Era Global; Peringatan Hari Anak Sedunia memiliki esensi yang sangat penting dalam konteks era global, di mana isu-isu global, termasuk hak-hak anak, menjadi semakin terinterkoneksi. Hari Anak Sedunia bukan hanya sebuah peringatan, tetapi juga panggilan untuk memahami, menghormati, dan melindungi hak-hak anak di seluruh dunia. Dalam konteks era global, peringatan ini mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal anak-anak.

Globalisasi membawa dampak signifikan terhadap kehidupan anak-anak di seluruh dunia. Konflik, perubahan iklim, migrasi, dan kemajuan teknologi adalah beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesejahteraan anak-anak. Peringatan Hari Anak Sedunia di era global menyoroti urgensi kerjasama internasional untuk menanggapi tantangan bersama dan memastikan hak-hak anak dilindungi tanpa batas geografis. Oleh karena itu, esensi peringatan ini adalah membangun kesadaran global tentang perlunya aksi bersama untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi setiap anak, tanpa memandang asal usul atau lokasi geografis mereka.

Kedua: Nilai Edukasi dari Peringatan Hari Anak Sedunia; Peringatan Hari Anak Sedunia memberikan nilai edukasi yang sangat berharga, tidak hanya kepada anak-anak tetapi juga kepada seluruh masyarakat. Pertama-tama, peringatan ini menekankan pentingnya pemahaman tentang hak-hak asasi anak. Edukasi ini mencakup hak anak-anak untuk hidup, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan dari eksploitasi dan kekerasan. Dengan memahami hak-hak ini, masyarakat dapat berkontribusi secara positif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Selain itu, peringatan Hari Anak Sedunia juga memberikan peluang untuk mengembangkan pemahaman tentang keberagaman dan inklusivitas. Masyarakat diajak untuk menghargai perbedaan budaya, latar belakang, dan kebutuhan anak-anak. Ini merangsang pembelajaran tentang toleransi, empati, dan rasa tanggung jawab sosial. Pendidikan ini tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga melibatkan pengalaman langsung melalui partisipasi dalam kegiatan komunitas yang mendukung hak-hak anak.

Ketiga: Pesan Moral Terkait Pelanggaran HAM di Palestina; Ketika melihat kasus pelanggaran HAM terhadap anak-anak di Palestina, peringatan Hari Anak Sedunia menyoroti perlunya perlindungan hak-hak anak di tengah konflik dan ketidakstabilan politik. Pesan moral yang dapat diambil adalah kebutuhan mendesak untuk menghormati hak anak-anak Palestina seperti hak hidup, pendidikan, dan perlindungan dari kekerasan.

Pentingnya mendengarkan suara anak-anak Palestina dan melibatkan mereka dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka menjadi pesan moral utama. Komunitas internasional harus bekerja sama untuk menekankan hak anak-anak Palestina untuk hidup dalam perdamaian, keamanan, dan mendapatkan pendidikan yang layak. Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh siapapun, termasuk dalam konteks konflik Israel-Palestina, harus diperhatikan dan diatasi secara adil, dengan memastikan akuntabilitas dan keadilan untuk korban, terutama anak-anak.

Dengan memahami pesan moral ini, masyarakat internasional dapat berperan aktif dalam mendukung hak-hak anak-anak di Palestina dan berkomitmen untuk mencegah pelanggaran HAM di masa depan. Ini sejalan dengan semangat peringatan Hari Anak Sedunia yang menekankan bahwa hak anak adalah hak asasi manusia yang harus dihormati dan dilindungi, tidak hanya pada hari peringatan itu, tetapi setiap hari dalam era global ini.***

 

Total
0
Shares
Previous Article

Kolaborasi LP2M-Rumah Jurnal, UIN SGD Targetkan 10 Jurnal Terindeks Scopus

Next Article

Pemkot Bandung, Perluas Digitalisasi Infrastruktur Pendapatan dan Belanja Daerah

Related Posts