Jakarta – ekpos.com – Tanggal 18 April menjadi hari yang selalu dikenang dalam kalender sejarah Revolusi Islam Iran karena tanggal itu merupakan Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.
Atase Pertahanan Iran di Indonesia, Kolonel Mohammad Reza Movahhed dalam keterangan pers, Selasa (30/4/2024) menyebutkan,
Pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini menyebut tanggal 18 April sebagai Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.
“Jelas sekali bahwa keputusan revolusioner ini membentuk kepercayaan diri dan melipatgandakan motivasi orang-orang yang bekerja di dalam kelembagaan revolusioner ini dan dapat meraih kemampuan pertahanannya,” ujar Movahhed.
Ia lebih lanjut menyatakan,
prestasi gemilang Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran di bidang pertahanan, militer, produksi ilmu pengetahuan, pencapaian kemajuan dan teknologi baru serta transformasi, dinamisme dan pengorganisasian inovatif disesuaikan dengan ancaman dan kebutuhan misi di empat angkatan.
“Ini adalah simbol kemampuan atau kekuatan pertahanan dan keagungan Republik Islam Iran yang menakjubkan hari ini dan posisi internasional yang istimewa serta kekuatan pengaruh regional dan global. Ini karena dedikasi, perjuangan, pengorbanan dan kesiagaan selalu dari setiap personel Angkatan Bersenjata dan tentara yang bersemangat penuh gairah, berwilayah dan beriman,” ujarnya.
Masih kata Movahhed, peran tentara dalam memperkuat perisai pertahanan telah menghalau musuh- musuh Iran.
Dengan menerapkan berbagai rencana dan langkah, mendirikan berbagai pangkalan, termasuk pangkalan strategis drone dan taktis bawah tanah dan ratusan pencapaian pertahanan baru di darat, udara, laut dan ruang angkasa serta kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghilangkan bayang-bayang ancaman dan kelancangan musuh-musuh yang lemah dari negara dan rakyat Iran yang mulia.
“Selanjutnya telah memperkuat kemandirian dan keamanan yang stabil di tanah air Islami, dan dengan mengadakan ratusan latihan bersama, gabungan dan pertahanan suci keluarga Nabi Muhammad SAW melanjutkan jalan peningkatan keamanan dan kemuliaan ini,” katanya.
Movahhed menambahkan, langkah pertahanan yang brilian dari tentara dan angkatan bersenjata telah menghasilkan pertahanan yang kuat dari Republik Islam Iran.
“Pesan kedaulatan Iran telah diwartakan sedemikian rupa sehingga dunia mengetahui bahwa ‘Janji Setia’ Angkatan Bersenjata Iran adalah tanggapan yang cepat/dahsyat dan terpadu terhadap setiap pelanggaran terhadap kepentingan, perbatasan dan keamanan Republik Islam Iran,” jelasnya.
Tentunya kekuatan itu adalah untuk merespons tegas dari kaum Zionis, penjajah bangsa Palestina di Gaza.
“Rakyat pejuang Palestina dan Gaza yang tertindas hanyalah sebagian dari kapasitas dan kemauan kuat angkatan bersenjata Republik Islam yang kekuatan kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) dan sinergi tentaranya membuat sahabat Republik Islam senang dan musuh-musuh kemanusiaan kecewa,” ungkapnya.
Kendati demikian, Movahhed menegaskan bahwa Iran tidak pernah memulai perang apapun, meskipun telah berulang kali diserang oleh beberapa negara.
Berdasarkan hal ini, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran telah memilih “Doktrin Pertahanan” untuk melindungi perbatasan teritorialnya.
“Dengan kepercayaan diri dan keyakinan pada para ahli dalam negeri, Angkatan Bersenjata telah mulai memproduksi dan melakukan swasembada peralatan dan senjata pertahanan. Meskipun ada sanksi kejam dari beberapa negara kolonialis, hari ini Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran berada di antara kekuatan top di kawasan dan dunia dan mampu meraih peralatan dan senjata militer paling modern,” pungkasnya. (Red).
Salah satu misil milik Iran. (Foto: Dok. Kedubes Iran di Jakarta).