SMAN 2 Kota Sukabumi Gelar Acara Perpisahan (PAWIDIYA)

Sukabumi – ekpos.com – Perpisahan siswa kelas XII atau PAWIDIYA SMA Negeri 2 Kota Sukabumi di Grand Sulanjana, Jln Selabintana, Kamis (25/04/2024).

Dalam acara tersebut Kepala Sekolah SMA Negri 2, Rachmat Mulyana, S.Pd, M.Hum memberikan motivasi Kepada 12 siswa Terbaik. Dan kepada seluruh siswa para lulusan SMAN 2 mempersiapkan diri dalam menghadapi Indonesia Emas 2045, salah satunya beradaptasi dengan teknologi digital.

“Dalam suasana kehangatan dan haru, siswa, guru, serta para staf sekolah dan tamu undangan, Kapolres, Kepala KCD, Pengawas, Komite dan alumni berkumpul untuk merayakan prestasi siswa-siswa kelas Xll,” ujarnya.

“Acara perpisahan ini merupakan momen penting untuk mengingat kembali berbagai pencapaian siswa selama masa sekolah mereka, serta menghormati kontribusi mereka terhadap kehidupan sekolah,” imbuhnya.

Istimewanya di sela-sela kegiatan, Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Sukabumi, Rachmat Mulyana, para guru dan ada juga acara pembacaan janji alumni oleh seluruh wisudawan yang di pandu oleh ketua IASDA. Serta memberikan ucapan selamat kepada 404 peserta didik dalam lingkungan sekolah yang penuh dengan belajar, pertumbuhan pribadi dan persahabatan yang tak terlupakan.

“Momen ini melepas para siswa SMAN 2 yang akan menempuh perjalanan berikutnya lebih berat. Namun, bersyukur jadi siswa di SMAN 2 Sukabumi, karena salah satu sekolah yang paling banyak lolos jalur undangan di perguruan tinggi,” imbuh Rachmat Mulyana.

Masa sekolah kata dia, jadi masa yang membahagiakan khususnya di SMA, sehingga masa luar biasa. “Momen ini jadi masa transisi dari perceparan luar biasa hasil disrupsi, masa SMAN 2 kota Sukabumi identitik keunikan, kedekatan, aktualisasikan diri. Terutama menghadapi Milestone Indonesia emas 2045, tugas para guru mempersiapkan diri para siawa menyambutnya,” tandasnya.

Di 2045 bukan panggung orangtua, melainkan adalah milik generasi sekarang. Targetnya, Indonesia 10 besar negara di dunia pada 10 tahun mendatang dan 2045 menargetkan peringkat 4 negara besar dunia. “Ini tidak bisa diraih tanpa persiapan dari generasi muda saat ini,” ungkap Rachmat Mulyana.

Terutama menghadapi dari tantangan disrupsi pandemi, milenial dan digital disruption. “Pelajar saya titip antara dunia nyata dan maya sudah tidak ada yang memisahkan, misalnya pembelajaran dari manual menjadi digital karena percepatan teknologi,” tambahnya.

Rachmat Mulyana, S.Pd, M.Hum menitipkan pesan, upaya pendidikan masa kini yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi karena ada tantangan.

Pertama, pendidikan miliki nilai-nilai universal, di manapun akan menghadapinya. Kedua pendidikan berbasis teknologi digital sehingga beradaptasi dengannya. Ke empat solidarity partnership dan pekerjaan pasca pandemi berbeda sebelum dan sesudah pandemi.

“Saya ucapkan selamat menempuh pendidikan berikutnya karena bukan akhir jenjang pendidikan dan baru awal menempuh ilmu lagi,” pungkasnya. (Asep Hidayat/Agus Teguh).

Total
0
Shares
Previous Article

Koramil 0801/03 Arjosari Laksanakan Pengamanan Ujian Kenaikan Sabuk Warga PSHT

Next Article

Grand Launching Pain Clinic di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Kencana Tonggak Sejarah dalam Penanganan Nyeri di Indonesia

Related Posts