KEBUMEN || ekpos.com – Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi, Puskesmas Karanganyar, Kebumen mengadakan kegiatan Asistensi Standarisasi Layanan Rehabilitasi sesuai SNI 8807:2022, dipimpin oleh Patricia Meta Puspitasari, M.Psi, Psikolog, Kamis (20/6).
Patricia Meta Puspitasari menjelaskan, kegiatan asistensi ini bertujuan untuk mempersiapkan lembaga mitra, dalam hal ini Puskesmas Karanganyar Kebumen, untuk memberikan layanan rehabilitasi yang optimal dan sesuai standar yang ditetapkan. “Program asistensi ini telah dimulai sejak April 2024 dan dilakukan secara tatap muka sebulan sekali,” ujarnya.
Asistensi meliputi berbagai persyaratan menuju SNI, termasuk persyaratan umum kelembagaan, sarana prasarana, dan persyaratan khusus program layanan rehabilitasi rawat jalan. Pada pertemuan ketiga ini, materi yang dibahas mencakup URICA (University of Rhode Island Change Assessment) dan pengukuran kualitas hidup WHOQoL (World Health Organization Quality of Life).
Kegiatan ini dihadiri oleh penanggung jawab program rehabilitasi napza, dokter, perawat dan konselor adiksi di Puskesmas Karanganyar Kebumen. Dalam sesi ini, para peserta belajar tentang prinsip dan tujuan pengadministrasian URICA dan WHOQoL dalam program rehabilitasi rawat jalan. URICA digunakan untuk membantu konselor memahami tahapan perubahan perilaku klien sehingga rencana rawatan dan konseling dapat disusun dengan lebih tepat.
“Sementara itu, WHOQoL digunakan untuk mengukur kualitas hidup klien dan diberikan minimal dua kali selama proses rehabilitasi, yaitu di awal dan akhir. Para petugas puskesmas juga dilatih untuk menyampaikan URICA dan WHOQoL kepada klien, menghitung skor dan membaca hasilnya,” imbuhnya.
Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah, Brigjen Pol. H. DR. Agus Rohmat, S.I.K, S.H, M.Hum dihubungi secara terpisah berharap, kedepannya para petugas semakin mantap dan percaya diri dalam menyampaikan informasi ini kepada klien selama sesi rehabilitasi, tandasnya. (Red).