JAKARTA || Ekpos.com – Catatan Singkat Seorang Anies Baswedan Figur Intelektual Cerdas Jujur, Penyabar & Normatif dan Lebih Percaya Kepada Pemuja Pragmatis-nya
Infonya, Pramono Anung & Rano Karno hari ini sudah bersiap-siap mendaftar ke KPUD. Jakarta. Jika benar artinya, Publik pendukung Anies merasa jagoannya dikhianati secara total oleh PKS.
Jika saja Anies mau menerima usulan dari sebagian pendukungnya, menerima permintaan Ketua Umum Partai bakal pengusungnya maka bisa berbeda keputusan terkait usungan partai PDIP. Agar menerima sebagai kader PDIP. Sebagai batu loncatan, oleh sebab PKS. Nasdem dan PKB yang diharapkan tetap berpihak kepada Anies ternyata ketiga partai tidak konsisten justru melepeh tidak menoleh, walau ke-3 partai memiliki perolehan suara/kursi di DPRD tanpa harus berkoalisi, cukup sendiri-sendiri diantara 3 partai tersebut (satu partai) sudah berhak mengusung Anies berdasarkan putusan MK. No. 60 Jo.70 Tahun 2024.
Dan perolehan suara/kursi PKB, NASDEM dan PKS yang melonjak drastis tersebut di legislatif, tentunya tidak terlepas daripada buah dukungan mereka (ketiga) partai kepada Anies saat pemilu capres Februari 2024.
Tapi harapan Anies, ibarat nasi sudah hampir menjadi bubur, tinggal esok hari penutupan KPU untuk pendaftaran Cagub DKI Jakarta, 29 Agustus 2024 . Dari ketiga partai (PKS, NASDEM & PKB) belum ada tanda-tanda mengusungnya.
Anies yang tanpa kekuatan finansial dan akar partai (grass root) dan tidak memiliki keberanian “menghimpun kekuatan pecintanya secara sporadis melawan tirani”. Akhirnya tragis, bakal kandas kehilangan momentum menjadi kepala daerah DKI Jakarta.
Sungguh miris, pola berpikir para stakeholder partai-partai yang eksis di Tanah Air, karena nota bene Anies justru sukses mengemban amanah kala menjabat Gubernur 2017-2022.
Namun kenapa semua partai berlarian ? Figur yang “asli” mengemban amanah malah tidak dihiraukan atau malah “di sia-siakan”.
Sesuai data empirik, sungguh kredibilitas Anies akuntabel melalui sertifikasi hitam diatas putih dari dua lembaga pengawasan bidang keuangan negara BPK dan lembaga pengawasan dan penindakan hukum, KPK. Walau lacur, akhirnya karena pesanan tuan-nya lembaga anti rasuah Si Kang Mas Jodo, maka KPK nekad blunder, pernah ingin TSK kan Anies dengan bukti _ngasal ngada._
Aneh KPK yang super body namun paksakan summierlijk, ingin memproses hukum tanpa pembuktian yang terperinci dan teliti karena hukum-nya pola reserved ABS/ pesanan Asal Bapak Senang.
Tentu Anies hanya tinggal nama di blantika perpolitikan di tanah air sejak hari ini Rabu, 28 Agustus 2024, jujur yang berjiwa romantis ala emak-emak walau mereka bapak-bapak, banyak yang menangisi.
Namun pendukung riil yang tidak kelabu dan dan tidak ditutup kelambu, walau Anies pernah melupakannya, namun tetap radikal mendukung di pilpres 2024, mereka tidak bakal menangis. Tetap objektif, Anies bukan tipikal _karakter aktivis progresif, Beliau spesial normatif_. Maka hari-hari berikutnya, Anies cenderung ditinggal oleh para pendukungnya yang radikal untuk memenangkannya. Namun tetap objektif, tanpa menafikan Anies sosok cerdas dan jujur yang pantas menjadi pemimpin, namun sayang 1000 sayang, Anies tidak berjiwa revolusioner untuk menghadapi dan melawan kekuatan rezim yang super buruk dalam banyak sisi, sungguh buruknya rezim bukan isapan jempol, tidak sekedar bad fhenomenon namun realita.
Anies yang Tipikal cerdas, jatidiri pekerja keras dan ulet, teoritis dan sistematis serta tipikal pemimpin berbekal kejujuran. Anies yang punya jiwa ambtenaar, masih tetap di butuhkan negara, Anies jelas individu yang berbakat sebagai sosok seorang menteri di bidang edukasi atau dunia pendidikan formal.
Anies tetap harus diakui oleh bangsa ini, sebagai salah seorang tokoh yang patut dipercaya serta disegani, Anies Rasyid Baswedan Cucu seorang Pahlawan Nasional, Beliau aset besar yang dimiliki negara Republik Indonesia.
Damai Hari Lubis, Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212