Cegah Kriminalitas dan Pencabulan Anak, Ketua PGSI Roadshow ke SMK Pesantren Al-Fattah dan MTs Taqwiyatul Wathon

 

DEMAK || Ekspos.com – Sebagai upaya preventif atas kenakalan remaja dan mencegah tindak pelecehan seksual pada anak, utamanya di wilayah Kabupaten Demak, maka PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Kabupaten Demak, melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, diantaranya melalui roadshow, silaturahmi dengan Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Demak, Dr. Drs. KH. Abdullah Arief Cholil, SH, M.Ag, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah, Setinggil Bintoro Demak, serta ke MTs Taqwiyatul Wathon Sumberejo, Mranggen, Demak, berlangsung selama beberapa hari ini.

Hal itu disampaikan oleh Ketua PGSI yang juga pengurus Majelis Daerah KAHMI, Noor Salim, kepada awak media, Rabu (16/10/2024).

Noor Salim menjelaskan bahwa, silaturahmi kepada KH. Arief Cholil, diterima dengan hangat di ruang utama ndalem setinggil.

“Atas nama Dewan Pendidikan Kabupaten Demak, turut prihatin terhadap kondisi akhlak beberapa siswa akhir-akhir ini, yaitu terjadinya penurunan moral, hingga pelecehan seksual antar siswa maupun oleh guru,” kata Kiai Arief.

Maka, lanjutnya, saya mendorong kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Demak, maupun cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah wilayah 2 yang berkantor di Kabupaten Demak, agar serius menangani persoalan krisis moral, jangan saling lempar tanggung jawab, pinta Kiai kharismatik, Arief Cholil, yang juga dosen Prodi PAI UNISSULA Semarang.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Arief juga menyinggung soal ketidak berpihakan dan sikap yang kurang bijak, oleh Kepala Cabang Dinas wilayah 2, yaitu dalam menyikapi P3K dan sistem Zonasi PPDB jenjang SMK/SMA.

“Sebagai pimpinan cabang Dinas yang ditugaskan oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah, mestinya bersikap bijak dalam menghadapi beragam persoalan di lembaga pendidikan, cari solusi dan titik temu, bukan malah terkesan memprovokasi,” tegas Kiai Arief.

“Antara Sekolah dan Dinas, lanjutnya, ini kan simbiosis mutualisme, saling membutuhkan dan saling melengkapi, sehingga ketika ada persoalan, baik itu di sekolah negeri atau swasta, harus duduk bersama mencari solusinya, seperti halnya persoalan P3K guru, juga sistem Zonasi, pungkas Kiai Arief.

Senada, disampaikan oleh Noor Salim bahwa, berbagai bentuk kekerasan, seperti kekerasan fisik, bullying, psikis hingga kekerasan seksual yang lagi geger-gegernya saat ini, baik yang terjadi di sekolah Dinas pendidikan Kabupaten Demak, maupun di Sekolah dinas pendidikan provinsi Jawa Tengah, perlu menjadi perhatian serius oleh semua pihak.

“Menyikapi atas beragam aksi kriminalitas dan kekerasan terhadap anak, baik fisik, psikis, bullying hingga seksual, yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Demak, maka menjadi kewajiban bersama untuk mengatasinya, bukan hanya pihak sekolah/madrasah saja, namun dinas pendidikan, juga keluarga, serta tokoh agama, dan tokoh masyarakat, harus bersatu, duduk bersama melakukan pencegahan,” kata Salim, guru sejarah Islam yang juga aktifis Lintas Agama & penerima penghargaan tingkat ASEAN.

“Untuk itu, PGSI melakukan koordinasi dan roadshow ke beberapa tokoh dan sekolah, diantaranya silaturahmi ke Dewan Pendidikan, juga menggandeng LBH Kamilia bekerjasama dengan Kanwil Kemenkumham Provinsi Jawa Tengah, untuk melakukan penyuluhan hukum,” pungkas Salim. (Red).

Total
0
Shares
Previous Article

Tidak Jengah, Dansatgas TMMD Ke-122 Kodim 1805/Raja Ampat Terjun Kelapangan Langsung

Next Article

Bagaimana Generative AI Mengubah Masa Depan Sales B2B?

Related Posts