SEMARANG || Ekspos.com – Rusaknya moral generasi muda, berawal dari kurang maksimalnya pendidikan karakter dibangku sekolah, akibat struktur kurikulum yang awur-awuran.
Hal itu disampaikan oleh ketua PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Kabupaten Demak, Noor Salim, ditengah mengikuti rapat Forum Konsultasi Publik (FKP) nuansa hari santri, untuk mereview standar pelayanan publik, oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Demak, di Grand Arkenso Hotel kawasan Simpang Lima Semarang, Selasa (22/10/2024).
Nampak hadir dalam forum, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, Haris Wahyudi Ridlwan, sekretaris Dinas beserta para Kepala Bidang dan Korwil Dikbud serta pengawas dari 14 Kecamatan, juga para Ketua organisasi profesi guru, seperti PGSI, PGRI, Dewan Pendidikan, hingga aktifis LBH Demak Raya, juga beberapa awak media.
Kepada awak media, Noor Salim yang didampingi Direktur LBH Demak Raya, Nanang Nasir, S.HI, MH, CPL, selaku lawyer PGSI, menyampaikan bahwa, Kerusakan moral siswa dan generasi muda, ada benang merah atas amburadulnya kurikulum merdeka, yang lebih mementingkan kecerdasan intelektual, dengan mengabaikan kecerdasan mental-spiritual, akibatnya banyak produk siswa yang kurang berkarakter, bahkan gagal dilingkungan,” kata Salim.
Maka, lanjutnya, salah satu hal yang perlu direview oleh pak Abdul Mukti, Mendikdasmen, adalah pelajaran PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) dalam struktur kurikulum merdeka, untuk ditransformasikan menjadi Pendidikan Karakter Pancasila dan Kewarganegaraan (PKPKn), tambah Salim.
Pria yang juga menjadi role model KPK tersebut, menambahkan bahwa, nantinya titik point pelajaran PKPKn adalah adanya materi nilai karakter antikorupsi juga karakter antinarkoba, sebagaimana salah satu isi ASTA CITA misi dari bapak presiden Prabowo. “Jadi bukan hanya sebatas diselipkan, seperti dalam kurikulum merdeka yang awur awuran selama ini,” pungkas Salim.
*ASTA CITA PRABOWO*
Sebagaimana diketahui bahwa, visi Presiden Prabowo adalah, Bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Presiden Prabowo memiliki delapan misi yang disebut dengan ASTA CITA.
Salah satu point ASTA CITA dimaksud, diantaranya adalah memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan Korupsi dan Narkoba. (Red).