Bandung,Ekpos.com
Guru besar Manajemen Pendidikan Prof.Dr. A.Rusdiana MM, menjelaskan bahwa setiap awal tahun baru menjadi momentum untuk introspeksi diri, merancang perbaikan, dan menetapkan visi masa depan. Dalam konteks pendidikan, khususnya di era Society 5.0, refleksi dan evaluasi diri, sebagaimana firman Allah SW dalam Surah al-Hasyr ayat 18:
“….Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”.
Ayat ini mengajarkan pentingnya introspeksi dan perencanaan yang matang. Imam Al-Ghazali menekankan peningkatan diri setiap hari untuk kemajuan masa depan. Tantangan era 5.0 memerlukan kolaborasi guru muda, pemimpin pendidikan, dan tenaga pendidik dalam mempersiapkan generasi mendatang.
Pentingnya tulisan ini adalah untuk memberikan jawaban praktis atas tiga pertanyaan:
1) Pelajaran dan Peluang apa yang bisa diambil dari tahun 2025 utuk menghadapi Indonesia emas 2045?
2) Langkah antisipatif seperti apa bagi Generasi Z utk menghadapi Indonesia emas 2045?
3) Bagaimana upaya strategisnya agar bisa terwujud Indonesia emas 2045? Mari kita elaborasi satu persatu:
Pertama: Pelajaran dan Peluang dari 2025 untuk Indonesia Emas 2045; 1) Digitalisasi Pendidikan: 2) Mengadopsi teknologi dalam pembelajaran, memperluas akses pendidikan berkualitas; 3) Inklusi Sosial: Mengurangi kesenjangan pendidikan di daerah tertinggal, dan 4) Peningkatan Kompetensi: Fokus pada soft skills seperti kreativitas dan kepemimpinan.
Kedua: Langkah Antisipatif untuk Generasi Z; 1) Pendidikan Karakter: Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum; 2) Pengembangan Inovasi: Mendorong partisipasi aktif dalam program start-up berbasis teknologi; 3) Kemitraan Global: Membuka kolaborasi dengan komunitas internasional untuk belajar praktik terbaik.
Ketiga: Upaya Strategis Menuju Indonesia Emas 2045; 1) Penguatan Sistem Pendidikan: Modernisasi kurikulum berbasis kebutuhan masa depan; 2) Pemberdayaan Guru: Pelatihan berkelanjutan dalam teknologi dan metodologi pembelajaran; 3) Sinergi Multi-Stakeholder: Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan komunitas pendidikan.
Singkat kata, Evaluasi diri adalah kunci untuk membangun Indonesia Emas 2045. Guru muda dan pemangku kepentingan pendidikan harus memprioritaskan inovasi, kolaborasi, dan pemberdayaan generasi Z. Rekomendasi: fokus pada literasi digital, penguatan karakter, dan pengembangan kemitraan untuk menghadapi tantangan era 5.0. Refleksi 2025 untuk generasi mendatang: tingkatkan sinergi pendidikan dan inovasi demi Indonesia Emas 2045. ***