Gara-gara Duit Tabungan Anak Tiri Rp.6.100.000,- Dirampas “EK”, “SH” Nyaris Adu Fisik Dengan Oknum

 

SUKABUMI || Ekpos.com – Rekan-rekan kerja “SH”: “MY”, “NI” dan “JA”, sangat menyesalkan akan perbuatan “EK” sebagai istrinya, iya tega-teganya merampas hak tabungan anak tirinya (red-putra “SH”) yang baru duduk di kelas dua sekolah dasar negeri, Cianjur, Jawa Barat, sebanyak Rp.6.100.000,- tanpa koordinasi dan konsultasi dengan “SH”.

“EK” yang diketahui beralamat di Kampung Barumah, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat. Menerima pengaduan dari putranya, atas perlakuan Ibu tirinya itu “SH” mendatangi rumah “EK”, setelah keharmonisan rumah tangganya kandas alias bercerai. “Merampas hak tabungan anak tirinya,” tutur “SH” pada media online, Minggu (23-02-2025) pukul 10.23 dirumahnya.

Menurut “SH”, saya kurang kumaha perhatiannya sama “EK”, biaya hidup sehari-harinya terpenuhi, kemudian pengembangan rumah dengan ukuran 8 X 10+6 X 6 sampai selesai. “Itu biayanya saya jual tanah di Cibeber Desa Cihaur seluas 120 meter, kemudian satu kendaraan roda empat merek Datsun Go, berumah tangga dengan “EK” selama tiga setengah tahun lamanya.

“Akibat perbuatan “EK” yang merampas hak tabungan anak, akhirnya saya menjatuhkan talak tiga diatas meterai Rp.10.000 yang diketahui petugas pencatat pernikahan dan perceraian dari kantor urusan agama setempat,” tutur “SH” didampingi rekan kerjanya “MY”, “NI” dan “JA”, sambungnya pada media online.

Lebih jauh, “SH” membeberkan, perampasan hak tabungan anak sebesar Rp.6.100.000,- dilakukannya, saat menghadapi samenan atau kenaikan sekolah dasar negeri di wilayah Hukum Polres Cianjur. “Waktu itu, saya sempat memaki-maki wali kelasnya dan dia meminta maaf, pasalnya wali klas itu tidak mengetahui bahwa “SH” dan “EK” sudah cerai,” katanya.

Selang beberapa hari kemudian, “SH” mendatangi rumah “EK”, tidak disangka tiba-tiba muncul seorang laki-laki berpakaian preman sambil mondar-mandir didepan mata “SH”. “SH” tegur anda ini siapa, teguran ini ditujukannya karena “SH” merasa status istrinya belum turun idhah, lalu laki-laki itu menjawab, ‘saya saudaranya dari marinir TNI’, spontan “SH” jelaskan selama saya berumah tangga dengan “EK”, tidak pernah bercerita tentang anda, apalagi anda mengaku-ngaku dari Marinir TNI, perlihatkan status anda sebagai marinir, kalau tidak saya laporkan ke Sub Denpom Cianjur, laki-laki berpakaian preman tersebut pucat dan terdiam tanpa kata-kata lagi, tekan “SH”. (Tim).

Total
0
Shares
Previous Article

Strategy (MSTR) Jadi Incaran! Dana Pensiun 12 Negara Bagian Ikut Menanam Modal

Next Article

TMMD Kodim 0712/Tegal Wujudkan Impian dan Harapan Masyarakat Desa Kesadikan

Related Posts