SEMARANG || Ekpos.com – ” Saya sungguh mengapresiasi kepada Kemenag, atas langkah cerdas yang dilakukan oleh Direktur GTK, Pak Thobib Al-Asyhar, dalam upaya akselerasi (red-percepatan), pencairan TPG (Tunjangan Profesi Guru) bulan Januari hingga Februari 2025″.
Demikian disampaikan oleh Ketua PGSI (Persatuan Guru Seluruh Indonesia) Kabupaten Demak, Noor Salim, yang juga wakil ketua PW PGSI Jawa Tengah, ditengah persiapan buka puasa, di RM. Abuya Kebuli Jl. Fatmawati Sendangguwo Semarang, melalui teleconfrence kepada sejumlah awak media, Selasa petang, (4/2/2025).
Pernyataan tersebut, menanggapi atas ikhtiar yang dilakukan oleh Direktur GTK Kementerian Agama RI, untuk penyesuaian data guru pada aplikasi EMIS GTK, dengan menggunakan akun Simpatika guna percepatan layanan guru dan kependidikan.
Lebih lanjut, pria yang juga aktifis lintas agama tersebut menyampaikan bahwa, pencairan TPG perlu disegerakan karena bagi guru swasta, TPG adalah penghasilan pokok yang selalu ditunggu untuk menghidupi anak, istri dan keluarga.
“Uang TPG yang merupakan hak guru ini, merupakan penghasilan pokok yang sangat penting bagi guru swasta, guna menopang kebutuhan pokok hidup bagi anak, istri dan keluarga, maka tepat jika Kemenag melakukan langkah akselerasi, Insya Allah pahala jajaran GTK, hingga bidang penmad dan OPM akan terus mengalir, diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Amin,” tambah Salim, sebelum berbuka.
Dia juga mendorong agar dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah/ Madrasah) bisa dinaikkan, atau minimal tetap dan segera dicairkan.
“Kami jajaran PGSI dari pusat hingga daerah, sepakat untuk mendorong kemenag, agar mereview rencana pemangkasan dana BOS Madrasah, bahkan jika memungkinkan malah dinaikkan, lawong harga harga mengalami inflasi, masak iya duite untuk belanja di Madrasah malah dikurangi, ini kepala Madrasah dan guru bisa tombok katok doong,” kelakarnya.
Dorongan agar dana BOS dinaikkan, juga telah disampaikan oleh PB PGSI Pusat, saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di komisi X DPR RI beberapa waktu lalu. (Red).